Donald Trump: Konflik Besar dengan Korut Mungkin Terjadi, tapi...

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku tidak menutup kemungkinan negaranya akan terlibat konflik besar dengan Korea Utara.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 28 Apr 2017, 12:47 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2017, 12:47 WIB
Donald Trump: Saya yang Perintahkan Serang Suriah dengan Misil
Donald Trump mengeluarkan pernyataan serangan AS ke Suriah di kelab mewah pribadinya Mar-a-Lago (JIM WATSON / AFP)

Liputan6.com, Washington - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, tidak tertutup kemungkinan negaranya akan terlibat konflik besar dengan Korea Utara. Namun, opsi tersebut bukanlah yang utama.

"Ada kemungkinan, akhir dari ini adalah konflik besar dengan Korea Utara," ucap Trump seperti dikutip dari Asian Correspondent, Jumat (28/4/2017).

Namun, menurutnya, ada jalan keluar yang lebih jitu, yaitu menyelesaikan konflik lewat jalur diplomasi.

"Kami lebih suka menyelesaikan masalah dengan jalur diplomasi, tapi itu sangat sulit," sebutnya.

Politikus Partai Republik ini menyadari, belajar dari pendahulunya, memang sulit untuk menyelesaikan masalah di Korut.

Namun, opsi militer tidak akan sembarangan diambil. Dia mencontohkan, selain diplomasi, AS juga mempertimbangkan memberi sejumlah sanksi ekonomi baru terhadap Korut.

Trump melihat jika AS melakukan serangan, Korut pasti akan melakukan serangan balasan. Bila itu terjadi, konflik akan semakin berlarut-larut tanpa ujung yang pasti.

Tidak cuma Korut yang terkena imbas. Washington DC mencemaskan, kalau AS menyerang Korea Utara maka negara seperti Jepang dan Korsel juga terimbas kerusakan.

Oleh sebab itu, Trump meminta Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un, untuk berpikir rasional. Pasalnya, Jong-un, menurut miliarder tersebut, menjalankan negara itu dengan asumsi.

"Dia masih berusia 27 tahun. Ayahnya meninggal, lalu dia mengambil alih negara. Jadi itu pasti tidak mudah, terutama pada usia sepertinya," sebut Trump.

"Saya tidak memuji, saya cuma berkata dia melakukan hal berat. Apakah dia rasional atau tidak, saya tidak mau beropini, cuma yang saya harap, dia benar bisa berpikir rasional," kata Donald Trump.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya