Universitas di Oman Cari Banyak Peneliti Indonesia, Tertarik?

Indonesia termasuk negara yang dianggap Oman memiliki keunggulan pada bidang-bidang potensial.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Mei 2017, 06:48 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2017, 06:48 WIB
Pihak Oman dan Indonesia. (Dokumentasi Kemlu)
Pihak Oman dan Indonesia. (Dokumentasi Kemlu)

Liputan6.com, Jakarta - Sultan Qaboos University (SQU) menyatakan tertarik mengundang lebih banyak peneliti asal Indonesia, untuk berkiprah dalam berbagai penelitian yang tengah menjadi fokus Oman saat ini. Antara lain penelitian tentang ketahanan pangan, energi terbarukan, nano-teknologi, pengolahan laut, usaha kecil dan menengah, serta pendidikan.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Pascasarjana, Dr. Rahma Al Mahrooqi, dalam pertemuan dengan Delegasi Universitas Pertamina (UP) yang bertempat di ruang kerjanya pekan lalu, yang diberitakan Kemlu.go.id, Rabu (10/5/2017).

Oman merupakan negara yang selama ini bergantung pada minyak bumi. Namun sejak merosotnya harga minyak mentah dunia dalam beberapa tahun terakhir, negara tersebut mulai mencanangkan diri untuk melepas ketergantungan dari sektor migas.

Oleh karena itu, Pemerintah Oman mengarahkan institusi-institusi pendidikan tinggi dan lembaga-lembaga penelitian untuk mulai mengeksplorasi bidang-bidang lain yang potensial dikembangkan, contohnya seperti yang disebutkan Dr. Rahma di atas.

Menurut Dr. Rahma, Indonesia termasuk negara yang dianggap memiliki keunggulan pada bidang-bidang tersebut.

Saat ini terdapat dua dosen asal RI yang bekerja sebagai pengajar tetap di SQU, seorang di antaranya dosen tamu asal Universitas Pendidikan Indonesia.

Pihak SQU berharap agar lebih banyak dosen dan peneliti Indonesia datang ke Oman, dan menjadi bagian dari proyek-proyek penelitian yang tengah difokuskan negaranya.

Dalam pertemuan tersebut, UP dan SQU berpandangan bahwa beberapa sektor penelitian dapat membawa manfaat bersama. Misalnya pengembangan energi terbarukan dan pengolahan laut, sehingga hasil penelitiannya kelak dapat berguna bagi kedua negara.

Dalam kunjungan selama 3 hari ke Oman untuk menjajaki kerja sama dengan sejumlah institusi pendidikan, Universitas Pertamina dipimpin oleh Rektor UP, Prof. Akhmaloka. Dengan didampingi Wakil Rektor Bidang Riset, Pengembangan dan Kerja Sama, Budi Soetjipto, dan Sekretaris UP, Sugiarto.

Kedatangan mereka juga difasilitasi oleh Diaspora Indonesia Chapter Oman, yang memiliki hubungan baik dengan sejumlah perguruan tinggi di negara ini.

Selain mengunjungi SQU, UP juga menyambangi Universitas Sohar dan German University of Technology (GUTech) serta Petroleum Development Oman (PDO), perusahaan migas nasional Oman. Dalam pertemuan dengan kedua universitas tersebut, masing-masing pihak sepakat untuk menjalin kerja sama lebih lanjut dalam bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama.

Sementara itu, pejabat-pejabat PDO yang ditemui UP juga telah menyatakan keinginan kuat, untuk merintis kerja sama dengan UP dengan melibatkan pula perguruan tinggi seperti SQU.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya