Esti Andayani, Perempuan Pertama yang Jadi Dubes RI untuk Italia

Esti Andayani ditunjuk sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Italia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 20 Mei 2017, 14:24 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2017, 14:24 WIB
Duta Besar Esti Andayani dan Presiden Sergio Mattarella dalam penyerahan Surat Kepercayaan (Letter of Credence) dari Presiden Jokowi. (Dokumentasi KBRI Roma)
Duta Besar Esti Andayani dan Presiden Sergio Mattarella dalam penyerahan Surat Kepercayaan (Letter of Credence) dari Presiden Jokowi. (Dokumentasi KBRI Roma)

Liputan6.com, Roma - Esti Andayani ditunjuk sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Italia. Penugasan ini menjadikannya sebagai dubes perempuan pertama RI di negeri itu.

Seperti dikutip dari Kemlu.go,id, secara resmi ia menyerahkan Surat Kepercayaan (Letter of Credence) dari Presiden Joko Widodo atas penunjukkannya, kepada Presiden Sergio Mattarella Kamis 18 Mei 2017 pukul 17.45 waktu Roma.

Acara ini dilaksanakan melalui rangkaian prosesi kenegaraan di Istana Kepresidenan Republik Italia. Hadir mendampingi Duta Besar Esti Andayani adalah Wakil Kepala Perwakilan RI Des Alwi, Counsellor Politik Carolina Tinangon, dan Atase Pertahanan RI Kol. (Laut) Bambang Dharmawan.

Pada kesempatan itu, Dubes Esti Andayani menyampaikan salam dari Jokowi untuk Presiden Italia dan seluruh warga negaranya. Seraya menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mempererat kerja sama bilateral kedua negara.

Penugasan di Italia ini merupakan bagian dari upaya-upaya pencapaian visi dan misi Pemerintah RI, sebagaimana tertuang dalam Nawacita Jokowi.

Dalam pertemuan itu, Dubes Esti dan Presiden Mattarella juga mendiskusikan penguatan hubungan bilateral melalui peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan, dialog antar-budaya dan people-to-people contact.

Keduanya optimistis, kemitraan RI-Italia akan semakin terjalin, seiring dengan kerja sama dalam berbagai forum internasional, termasuk forum negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia, G20.

Selain itu, dibahas pula tindak lanjut kerja sama yang menjadi komitmen kedua negara pada saat kunjungan kenegaraan Mattarella ke Indonesia pada November 2015.

Sementara itu, kunjungan Menteri Pembangunan Ekonomi Italia, Carlo Calenda, yang disertai Delegasi Bisnis dari Italia ke Jakarta tanggal 15-16 Mei 2017 telah menghasilkan sejumlah kesepakatan kerja sama baru.

"Hal ini mencerminkan adanya peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan yang saling menguntungkan," baik Dubes Esti dan Presiden Mattarela sepakat.

Mattarella memandang Indonesia sebagai negara dengan penduduk yang majemuk dan dapat menjadi contoh dalam mengelola keragaman sosial budaya. Diharapkan dalam waktu dekat dapat dilaksanakan kegiatan dialog antarbudaya dan antarkeyakinan antara RI dan Italia.

Keduanya sepakat mengenai pentingnya promosi pariwisata dan budaya untuk meningkatkan saling pengertian maupun kerja sama antara masyarakat kedua negara.

Mattarella juga kembali menyampaikan undangannya, agar Jokowi dapat melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Italia.

Menyapa Masyarakat

Setelah menyerahkan Surat Kepercayaan, Dubes Esti menemui masyarakat Indonesia di Wisma Indonesia Roma. Ia memohon kerja sama serta dukungan dari segenap warga dan diaspora Indonesia yang berada di Italia agar pelaksanaan tugasnya dapat berjalan baik.

"Saya meminta agar setiap komponen bangsa dapat terus menjaga silaturahim dan persatuan meski berada jauh dari tanah air," pesannya.

Duta Besar Esti Andayani adalah diplomat karir senior yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri. Ia pernah bertugas menjadi Duta Besar RI untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia.

Selain Italia, wilayah akreditasinya juga mencakup Malta, San Marino dan Siprus serta organisasi internasional di Roma seperti FAO, IFAD, WFP dan UNIDROIT.

Berdasarkan catatan, pada tahun 2016 total nilai perdagangan bilateral RI-Italia mencapai hampir $US 3 miliar dengan surplus Indonesia senilai $US 185 juta.

Minat masyarakat Italia untuk lebih mengenal Indonesia juga semakin meningkat. Sejumlah 80 ribu wisatawan Italia berkunjung ke Indonesia pada tahun 2016, dan pelajar serta mahasiswa Italia yang belajar ke Indonesia pun menunjukkan kenaikan jumlah dari tahun ke tahun. Pada bulan April 2017, WNI di Italia sejumlah 2.585 dengan 401 di antaranya adalah pelajar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya