Liputan6.com, Tuscany - Penduduk daerah kantong pantai Orbetello di Tuscany, Italia tengah berupaya untuk menetapkan keadaan darurat guna membantu memerangi serbuan lalat pengganggu yang membuat orang-orang tidak bisa keluar rumah dan mengancam bisnis yang melayani wisatawan.
Jutaan serangga kecil itu telah menyerbu Orbetello, sebidang tanah yang menjorok ke laguna Orbetello, cagar alam di lepas pantai Tuscany antara Laut Tyrrhenian dan Monte Argentario.
Advertisement
Baca Juga
Nelayan mengatakan serbuan itu dimulai sekitar tiga minggu lalu dan menyalahkan kematian massal ikan muda pada tahun 2024, yang dikenal sebagai burayak, yang merupakan predator utama larva lalat pengganggu. Serbuan serupa pernah terjadi di masa lalu, dan nelayan mengatakan kematian massal itu merupakan akibat dari menipisnya oksigen secara keseluruhan di ekosistem laguna.
Advertisement
Pada hari Kamis (20/3), balai kota Orbetello mengalokasikan 300.000 euro atau sekitar Rp5,3 miliar dan menjanjikan serangkaian intervensi darurat khusus untuk memerangi invasi tersebut, menjelang pertemuan dengan asosiasi perdagangan utama.
Sebuah komisi permanen dibentuk dan tindakan darurat akan bertujuan untuk "melindungi warga dan kegiatan ekonomi di daerah tersebut," kata Wali Kota Andrea Casamenti dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN, Minggu (23/3/2025).
Kendati demikian tidak ada rincian yang segera dirilis terkait hal tersebut.
Penduduk setempat menginginkan aksi lebih, menuntut agar wilayah Tuscan mengumumkan keadaan darurat untuk membebaskan lebih banyak pendanaan. Sebuah petisi change.org "Selamatkan Laguna Orbetello" telah mendaftarkan lebih dari 19.000 tanda tangan hingga Kamis malam.
"Kami tidak dapat berjalan-jalan di udara terbuka. Kami tidak dapat membuka jendela. Kami dipisahkan di dalam rumah" seperti pada hari-hari awal pandemi COVID-19, petisi tersebut berbunyi. Petisi tersebut menyalahkan pengelolaan laguna yang tidak efektif atas bencana tersebut.
Pier Luigi Piro, presiden koperasi nelayan Orbetello, mengatakan bahwa ekosistem laguna membutuhkan investasi infrastruktur yang serius untuk membersihkan kanal dan mendukung pertukaran air antara laguna dan Sungai Tyrrhenian. Ia mengatakan bahwa ia berharap konsorsium kantor wali kota dan kelompok dagang yang telah bersatu untuk menangani krisis ini dapat bekerja secepat mungkin.
"Apa pun yang kami lakukan, kami berharap dapat menikmati musim wisata yang tenang, jika tidak, selain kerusakan yang terjadi, banyak kegiatan akan berisiko ditutup," Pier Luigi Piro memperingatkan.