Aksi Protes Sambut Kedatangan Donald Trump di Belgia

Kedatangan Trump ke Belgia dalam rangka menghadiri KTT NATO dan bertemu dengan sejumlah pejabat Uni Eropa.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 25 Mei 2017, 14:12 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2017, 14:12 WIB
Unjuk rasa menentang kedatangan Donald Trump digelar di pusat kota Brussels, Belgia
Unjuk rasa menentang kedatangan Donald Trump digelar di pusat kota Brussels, Belgia (AP Photo/Matt Dunham)

Liputan6.com, Brussels - Usai bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump kini melanjutkan lawatan perdananya ke Brussels, Belgia. Di sana ia dijadwalkan akan bertemu dengan para anggota NATO.

Pada Kamis waktu setempat, Trump juga dikabarkan akan menggelar pertemuan dengan pejabat Uni Eropa. Presiden AS itu dikenal cukup kritis, baik terhadap NATO maupun UE.

Seperti dilansir BBC, Selasa (25/5/2017) sesaat setelah mendarat di Brussels, Trump bertemu dengan raja dan ratu Belgia. Sementara itu, unjuk rasa menentang kedatangannya terjadi di pusat kota Brussels.

Sebelumnya, Trump dalam beberapa kesempatan mengkritik NATO. Ia kesal karena negara-negara anggota NATO menggelontorkan dana pertahanan lebih sedikit dari yang disepakati, yakni dua persen dari pendapatan nasional mereka.

Jelang pertemuan Trump dengan NATO, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mengatakan, Trump berniat untuk membujuk anggota NATO untuk memenuhi kewajiban mereka.

"Saya rasa Anda dapat bayangkan presiden bersikap sangat keras kepada mereka dan mengatakan, 'Kami telah melakukan banyak hal. Rakyat Amerika melakukan banyak demi keamanan Anda, keamanan bersama. Anda harus memastikan bahwa Anda melakukan hal yang sama demi keamanan Anda sendiri'," ungkap Tillerson.

"Itu akan menjadi inti pesan kepada NATO," imbuhnya.

Lebih lanjut, mantan CEO Exxon Mobil tersebut menjelaskan, hingga saat ini Trump belum membuat keputusan soal perubahan iklim yang tertuang dalam kesepakatan Paris 2015, apakah akan membatalkannya atau sebaliknya.

Kabar yang beredar menyebutkan bahwa dalam pertemuan puncak NATO, Jerman dan Prancis akan menyetujui rencana AS agar Pakta Pertahanan Atlantik Utara tersebut mengambil peran lebih besar dalam perang melawan ekstremisme, terutama ISIS.

Trump dilaporkan telah bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam sebuah jamuan makan siang. Tidak disebutkan isu apa saja yang dibahas keduanya.

Setelah bertemu dengan Paus Fransiskus di Istana Apostolik, Vatikan, Trump berkicau di media sosial Twitter, kini ia "lebih bertekad dari sebelumnya" untuk mewujudkan perdamaian dunia. Tatap muka Trump dan Paus Fransiskus sangat dinantikan, mengingat dua tokoh berpengaruh di muka bumi ini sempat saling adu argumen secara tidak langsung.

Semasa Pilpres AS, Trump pernah mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait NATO. Ia menyebut kerja sama pertahanan tersebut sudah usang dan menyoroti besarnya dana yang harus dikeluarkan AS untuk membiayai NATO.

Terlepas dari ketidakpastian sikap Trump terkait NATO, pakta ini sendiri digambarkan berada dalam "kondisi yang cukup sehat." Sejumlah misi dikabarkan sudah berjalan, termasuk di antaranya pengiriman beberapa unit militer jumlah kecil ke sisi timur Eropa untuk "menenangkan" negara-negara Baltik dan Polandia yang khawatir dengan invasi Rusia pascapencaplokan Krimea.

Meski demikian, pertanyaan besar disinyalir masih bergelayut di benar para petinggi NATO. Walaupun di permukaan, pakta pertahanan ini terlihat baik-baik saja, namun ada perhatian khusus terkait anggaran dan sejumlah tantangan keamanan baru.

Trump bertolak ke Eropa setelah sebelumnya mengunjungi Arab Saudi, Israel, dan Palestina. Di Riyadh, tepatnya di hadapan para pemimpin negara muslim, Trump mengajak untuk memerangi teroris.

Presiden ke-45 AS tersebut akan mengakhiri lawatan perdananya di Sisilia, Italia pada Jumat waktu setempat di mana ia dijadwalkan akan menghadiri KTT G7.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya