Liputan6.com, Fleury - Setidaknya lebih dari 200 ekor kucing ditemukan mati di sebuah pantai kecil yang terletak di Prancis bagian selatan. Ratusan hewan berbulu tersebut dikabarkan telah diracuni sampai mati dalam kurun waktu satu bulan.
Dikutip dari laman BBC, Selasa (6/6/2017), masyarakat yang tergabung dalam asosiasi perlindungan hewan merasa kewalahan karena mendapat laporan serupa. Hewan pengerat dan beberapa ekor burung pun dikabarkan mati akibat menelan sebuah racun yang belum diketahui asal muasalnya.
Sementara itu, masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut merasa khawatir karena takut anak-anak mereka juga tertelan racun yang dapat mengancam nyawa.
Advertisement
The Association of Stray Cats sebuah badan yang mengurus permasalahan kucing di kota tersebut telah melaporkan kejadian kepada polisi setempat. Pihaknya berharap agar polisi dapat melakukan autopsi terhadap kucing yang mati sehingga tahu apa penyebab dan dari mana racun berasal.
Baca Juga
Seorang penduduk desa yang bermukim di sana menyampaikan perasaannya atas kejadian tersebut.
"Telah terjadi upaya kebencian di kota ini, dan tidak ada satu pun warga yang dapat memercayai itu," ujar Genevieve.
"Kita juga takut apabila anak-anak kita tengah bermain dan tertelan racun misterius tersebut," tambahnya.
Selain di Prancis, berita serupa pernah terjadi di Singapura pada 2015. Sejak September 2015, puluhan kucing ditemukan mati di Yishun Town Utara, Singapura. Tercatat hingga hari ini, terdapat 27 kucing mati dengan kondisi mengenaskan.
Dilansir dari Stomp.com, kucing yang mati umumnya mengalami pecah kepala dan juga mulut mengeluarkan darah. Malah belakangan ada juga juga kucing yang ditemukan mati dengan kondisi perut yang pecah seperti baru terhempas dari ketinggian.
Awalnya, kematian kucing-kucing ini dianggap wajar oleh penduduk setempat. Namun, hal itu menjadi aneh karena kematian kucing menjadi sering terjadi. Dan anehnya lagi, kucing mati hanya terjadi di Distrik Yishum yang mempunyai luas 21 km.
Kasus kematian kucing dengan cara mengenaskan itu kini ditangani oleh kepolisian Singapura atau yang dikenal dengan Police Force Singapore (SPF). Dari penyelidikan itu, dua kasus kematian kucing telah terungkap.
Dari 27 kematian kucing itu, baru dua kucing yang matinya terungkap. Dua orang ditangkap dan didakwa bersalah.
Satu terdakwa adalah lelaki 40 tahun bernama Lee Wai Leong. Dia didakwa membunuh kucing dengan kejam. Kucing dilempar dari lantai 13 apartemennya di Yishun Ring Road, 30 Oktober 2015.
Namun, dia tidak ditahan. Lee memberikan jaminan 10.000 dolar AS 19 Januari lalu. Satu tersangka lainnya seorang lelaki 51 tahun. Dia ditangkap dengan dugaan penyalahgunaan kucing.