Mantan Bintang NBA Dikabarkan akan Mengunjungi Kim Jong-un?

Mantan pemain bintang NBA, Dennis Rodman terlihat di bandara di Beijing. Dikabarkan akan bertolak ke Korea Utara.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 13 Jun 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2017, 10:00 WIB
Eks Bintang NBA: Kim Jong-un Suka Film Rocky... Dia Manusia Biasa
Dennis Rodman foto diambil pada 8 Januari 2014 dan diterbitkan oleh Korean Central News Agency (KCNA) January 9, 2014 . Keduanya menonton pertandingan basket di Pyongyang (AFP/KCNA)

Liputan6.com, Beijing - Mantan bintang NBA, Dennis Rodman dikabarkan akan berkunjung ke Korea Utara. Ia diprediksi akan sampai ke Pyongyang pada Selasa 13 Juni 2017. Kabar itu dibocorkan oleh dua pejabat Korut.

Dikutip dari CNN pada Selasa (13/6/2017), Rodman terlihat di Beijing International Airport. Ia menolak untuk menjawab pertanyaan dari CNN.

Jika benar ia terbang ke Korea Utara, Rodman akan tiba di ibu kota di mana tensi tengah memanas antara Washington dan Pyongyang tengah memanas.

Tak jelas apa tujuan Rodman ke negara yang menutup diri itu. Namun, pemain basket yang eksentrik itu -- juga bekas kontestan 'Celebrity Apprentice' yang dimotoriD Dpnald Trump-- adalah salah satu orang Amerika Serikat yang bertemu dengan Kim Jong-un baru-baru ini.

Rodman telah mengunjungi negara itu setidaknya empat kali. Tiga kunjungan pertama terjadi pada 2013 dan 2014. Pejabat seniour di Kemlu AS mengetahui bahwa Rodman akan kembali berkunjung ke Korut, namun sang pejabat menegaskan Rodman di Pyongyang bukan kapasitas resmi dari AS.

Kunjungan terakhir Rodman terjadi pada Januari 2014. Kala itu ia membawa sejumlah mantan pemain NBI untuk bermain basket. Diduga, kedatangannya adalah kado bagi Kim yang menggemari olahraga basket.

Kala itu, Rodman terekam tengah menyanyikan lagu 'Happy Birthday' kepada Kim Jong-un, yang Rodman sebut sebagai 'orang baik'.

Rodman menjelaskan kunjungannya ke Korut adalah proyek 'diplomasi basket' dan menolak dikatakan ia merayakan ultah Kim. Dalam wawancara dengan CNN, pemain basket flambo yang dijuluki "cacing" itu mengatakan proyeknya ide baik untuk dunia.

"Saya minta maaf atas apa yang terjadi di Korea Utara, adasituasi tertentu," Rodman mengatakan kepada CNN setelah kembali dari Pyongyang pada tahun 2014, namun dia tidak menentukan secara tepat apa "situasi" tersebut dan tidak menyesalkan kunjungan itu.

Perjalanan itu menghasilkan serangkaian berita utama yang negatif. Dia banyak dikritik di AS karena tidak mengangkat kasus Kenneth Bae, seorang Amerika yang dipenjara dengan tuduhan "tindakan bermusuhan" yang menghabiskan 735 hari di tahanan Korea Utara sebelum dibebaskan pada tahun 2014.

Rodman menjawab kritikan itu dengan manjawab dia bukan diplomat, dan bukan tugasnya untuk membicarakan Bae. Tapi begitu dia dibebaskan, Bae mengucapkan terima kasih kepada Rodman karena kata-kata kasar di CNN, mengklaim hal itu membawa perhatian pada kasusnya.

Mantan bintang basket tersebut juga dituduh mengabaikan catatan hak asasi manusia Korea Utara. Pyongyang dilaporkan telah memenjarakan lebih dari 100.000 orang di kamp penjara bergaya Soviet yang kejam dan menghabiskan jutaan untuk program militernya, bukan untuk penduduknya yang miskin.

Kali ini, ada empat orang AS yang ditahan di Korut. Mereka adalah iKim Sang-duk dan Kim Hak-song, dua orang pengajar di Pyongyang University of Science and Technology. Dua lainnya adalah Otto Warmbier, mahasiswa University of Virginia dan pebisis Kim Dong-chul.

Adapun kedatangan Rodman ke Pyongyang adalah kali pertama semenjak Trump jadi presiden. Miliarder nyentrik itu adalah sosok yang memiliki hubungan dekat dengannya.

Sebelum memasuki dunia politik, Trump memuji salah satu perjalanan Rodman pada 2013 menuju Korea Utara dalam sebuah wawancara dengan Fox News. Rodman, yang tampil di reality show Trump pada tahun 2009 dan lagi di tahun 2013, terus mendukung pencalonan Trump pada tahun 2015.

Si Cacing dan Sang Diktaktor

Hasrat Kim untuk bola basket kemungkinan diwariskan dari ayahnya, Kim Jong-il. Dan itu sempat menjadi 'jembatan' antara AS dan Korut. 

Madeline Albright, Menlu AS di bawah Presiden Bill Clinton, membawa Kim sebuah bola basket yang ditandatangani oleh Michael Jordan saat berkunjung ke Pyongyang pada tahun 2000. Kunjungan itu adalah hal bersejarah dalam hubungan AS dan Korea Utara.

Dijuluki "The Worm," atau si Cacing, Rodman memenangkan dua kejuaraan dengan Detroit Pistons dan tiga dengan Chicago Bulls. Di lapangan dia dikenal karena kemampuan pertahanan dan reboundnya yang ganas. Tapi dia meraih banyak mendapat perhatian karena tindikan anting dan warna rambutnya.

Dalam perjalanan pertamanya ke Korea Utara, Rodman didampingi oleh anggota Harlem Globetrotters dan kru dari VICE News.

"Saya datang dengan damai, saya mencintai rakyat Korea Utara!" Kata Rodman di Twitter saat ia tiba.

Kelompok tersebut melakukan perjalanan untuk sebuah pameran bola basket yang mengadu atlet Amerika melawan Korea Utara.

Meskipun pertandingan berakhir dengan seri 110-110, semua mata tertuju pada pemain bola setinggi 6 kaki yang duduk di samping diktator dengan setelan Mao. Rodman mengatakan kepada Kim bahwa dia memiliki "teman seumur hidup".

Tujuan kunjungan Rodman ke Korea Utara tidak pernah sepenuhnya transparan. Dia mengklaim menggunakan bola basket untuk menjembatani perpecahan antara kedua negara. Tapi lain waktu, ia mengatakan "benar-benar hanya untuk permainan dan untuk cinta bola basket."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya