800 Pengungsi di Mosul Keracunan Makanan Buka Puasa

Keterangan beberapa saksi mata menyebut mereka terkena dehidrasi sesaat setelah menyantap santapan buka puasa.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 13 Jun 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2017, 20:00 WIB
6 Kasus Keracunan Makanan yang Melanda Indonesia Sepanjang 2015
Ilustrasi. Foto: ihomeremedy

Liputan6.com, Mosul - Ratusan pengungsi yang bermukim di dekat Kota Mosul, Irak, jatuh sakit, bahkan sebagian tewas gara-gara keracunan makanan yang melanda kamp mereka.

Keterangan beberapa saksi mata menyebut, mereka terkena dehidrasi sesaat setelah menyantap santapan buka puasa.

Menurut Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), ada kurang lebih 800 orang menderita keracunan. Sebanyak 200 di antaranya dibawa ke rumah sakit.

Meski demikian, UNHCR belum memastikan berapa jumlah korban. Namun, dipastikan ada satu perempuan yang tewas.

"Staf kami bekerja sepanjang malam bersama dengan beberapa badan lain dan otoritas yang relevan untuk memastikan yang terkena keracunan mendapat perawatan," sebut pernyataan resmi UNHCR, seperti dikutip dari BBC, Selasa (13/6/2017).

"Bagi mereka yang menderita sakit serius, kami menyediakan transportasi ke rumah sakit terdekat," sambung dia.

Kantor Berita Kurdi Rudaw, menyebut makanan yang disantap berisi kacang merah, ayam, dan yoghurt.

Santapan disiapkan di sebuah restoran di Irbil. Lalu, di bawa ke kamp pengungsian oleh badan amal dari Qatar.

Sebelumnya, Pengawas Kamp Rizgar Obed mengatakan, mereka telah melarang organisasi di luar yang sudah didata untuk mengirimkan makanan.

Sayangnya, beberapa petugas kamp mendapat tekanan besar. Mereka diminta mengubah regulasi tersebut.

Akibat kejadian tersebut, pemilik rumah makan harus bertanggung jawab secara hukum. Ia pun sudah dicokok aparat berwenang Irak.

Kamp Hasansham U2 merupakan penampungan pengungsi ke-13 yang dibangun UNHCR di wilayah Mosul. Tempat ini dibangun bagi warga Mosul yang kabur dari ISIS.

Saat ini, kamp itu dapat menampung sebanyak 6.235 pengungsi yang lari dari kekejaman ISIS.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya