Liputan6.com, Jakarta - Ilmu pengetahuan dan eksplorasi angkasa luar telah mengalami perkembangan yang mengejutkan selama beberapa tahun terakhir. Salah satu bidang antariksa yang mengalami kemajuan pesat adalah penemuan planet di luar sistem Tata Surya--atau exoplanet.
Sejak HD 114762 b--exoplanet (planet di luar sistem Tata Surya) pertama--berhasil ditemukan, berdasarkan data NASA, kini sudah ada sekitar 3.496 planet di seluruh semesta. Dan jumlah itu akan terus bertambah, seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan tentang angkasa luar.
Advertisement
Baca Juga
Dari sekitar 3.496 planet, beberapa di antaranya memiliki sejumlah karakteristik ekstrem. Misalnya seperti planet dengan suhu terpanas hingga terdingin, berukuran paling besar hingga paling kecil, dan sejumlah karakteristik lain.
Dari berbagai jenis yang ada, berikut ini tujuh planet dengan karakteristik paling ekstrem yang telah ditemukan, seperti yang dirangkum oleh Liputan6.com dari Business Insider, Jumat (16/6/2017).
Â
Saksikan juga video berikut ini
Â
1. Suhu Terpanas
Menurut ilmuwan, status planet dengan suhu terpanas adalah KELT-9b. Planet mirip Jupiter itu mengelilingi bintangnya-- seperti Bumi mengelilingi Matahari--setiap 1,5 hari. Orbitnya begitu kencang sehingga raksasa gas itu selalu menunjukkan wajah yang sama ke hadapan bintangnya, sama seperti Bulan terhadap Bumi.
Suhu KELT-9b pada siang hari mencapai 4.300 derajat Celcius. Temperaturnya lebih panas dibandingkan dengan permukaan bintang kerdil yang mendominasi galaksi Bima Sakti (1.200 derajat Celcius).
Temperatur ekstrem di planet yang terletak 650 tahun cahaya itu, membuatnya menjadi seperti dunia lain. Sebagai contoh, molekul seperti air dan karbon dioksida tak bisa berada di atmosfer planet.
"Ini adalah planet yang atmosfernya hampir dipastikan tidak seperti di planet yang pernah kita lihat...," ujar profesor astronomi di Ohio State University, Scott Gaudi.
Gaudi adalah co-leader studi yang mengumumkan penemuan KELT-9b yang diterbitkan pada 5 Mei 2017 di jurnal Nature.
Â
Advertisement
2. Suhu Terdingin
Dengan temperatur -223 derajat Celcius, OGLE-2005-BLG-390Lb menyandang status sebagai exoplanet terdingin. Planet dengan ukuran 5,5 kali Bumi itu memiliki topografi yang didominasi oleh batu-batuan.
Meski tak berjarak begitu jauh dari pusat surya-nya, suhu planet berbatu itu tetap berada pada suhu dingin yang ekstrem.
Planet sebesar 5,5 ukuran Bumi itu juga memiliki satelit alamiah yang dikenal dengan sebutan red dwarf dan memiliki suhu dingin yang nyaris serupa.
Bagi kalangan pecinta fiksi sains, exoplanet ini disebut dengan nama Hoth, seperti pada planet dalam film Star Wars. Namun, tak seperti versi di dalam Star Wars, Hoth nyata ini tak mampu menyokong kehidupan.
Pada suhu sedingin itu, basis dasar kehidupan--seperti air--akan membeku dan berubah menjadi es atau salju.
Â
3. Paling Besar
Status planet terbesar jatuh pada DENIS-P J082303.1-491201 b alias 2MASS J08230313-4912012 b. Planet itu memiliki ukuran 28,5 kali lipat dari massa Jupiter.
Ukurannya sangat besar, bahkan sejumlah ilmuwan ragu apakah planet itu masih layak dikategorikan sebagai planet atau masuk dalam kategori bintang kerdil cokelat.
Bintang kerdil cokelat adalah jenis bintang yang tak cukup besar untuk mampu melakukan pembakaran fusi hidrogen menjadi helium. Maka, kategori itu disebut untuk menyebut benda angkasa luar yang besarnya hampir menyamai Bintang, tetapi tak mampu memancarkan panas dan cahaya.
Ironisnya, pusat surya planet berukuran 28,5 kali lipat dari massa Jupiter itu adalah sebuah bintang kerdil cokelat yang telah dikonfirmasi ilmuwan.
Â
Advertisement
4. Paling Kecil
Sedangkan untuk status paling kecil jatuh pada Kepler-37b yang ukurannya sedikit lebih besar dari Bulan.
Planet itu berjarak cukup dekat dari pusat surya-nya, membuat air dengan cepat mendidih dan menguap, sehingga tak mampu menyokong kehidupan.
Â
5. Tertua
Planet paling tua adalah PSR B1620-26 b dengan usia sekitar 12,7 miliar tahun. Usianya hanya terpaut lebih muda sekitar 1 miliar tahun dengan usia semesta yang terbentuk pada 13,8 miliar tahun yang lalu.
Namun, mengingat usianya yang sudah sangat tua, planet itu dipastikan tidak mampu menyokong kehidupan. Sebab, proses pembentukan kehidupan dengan komposisi air, karbon, dan oksigen di planet itu sudah habis akibat termakan usia.
Advertisement
6. Termuda
Planet termuda adalah V830 Tauri yang berusia 2 juta tahun. Ia memiliki massa yang sama dengan Matahari, tetapi belum sepenuhnya berevolusi menjadi bentuk akhir.
Sebuah planet raksasa, V830 Tauri, yang berukuran tiga kali lipat Jupiter, diperkirakan akan terus berkembang menjadi lebih besar. Akan tetapi, proses perkembangan planet itu membuat V830 Tauri tak dapat menyokong kehidupan yang layak.
Â
7. Cuaca Paling Buruk
Uniknya, planet dengan cuaca paling buruk tidak masuk dalam kategori exoplanet, karena ia berada dalam Tata Surya kita. Planet itu adalah Venus.
Ada sejumlah faktor yang membuat Venus menyandang status sebagai planet dengan cuaca terburuk. Pertama, atmosfernya diselubungi oleh asam sulfur.
Kedua, planet itu berotasi dengan kecepatan 360 km/jam, membuat atmosfer asam sulfur Venus berputar membentuk sebuah siklon tornado.
Selain itu, komposisi 95 persen karbondioksida di Venus, temperatur 462 derajat Celcius, dan gunung berapi yang sangat banyak, membuat planet itu menjadi tempat dengan cuaca, atau bahkan lokasi paling berbahaya di Tata Surya.
Advertisement