Ditemukan, Planet Berusia 16 Juta Tahun dengan 3 Matahari

Menurut para peneliti, planet yang berada di konstelasi Centaurus itu tidak mirip dengan dunia yang pernah dikenal.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 09 Jul 2016, 07:04 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2016, 07:04 WIB
Ditemukan, Planet Berusia 16 Juta Tahun dengan 3 Matahari
Impresi artis planet 16 juta tahun dengan 3 matahari (USAToday/ESO)

Liputan6.com, Arizona - Jangan lupa memakai tabir surya jika berada di Planet HD 131399Ab. Sebab, planet itu memiliki 3 matahari.

Planet jauh tersebut berlokasi di 320 juta cahaya dari Bumi. Menurut para peneliti, planet yang berada di konstelasi Centaurus itu tidak mirip dengan dunia yang pernah dikenal.

Jikalau ada penghuninya --meski dianggap mustahil oleh para peneliti-- akan terus-terusan mendapat sinar matahari, atau mengalami 3 x matahari terbenam dan terbit.

Orbit dari planet yang diperkirakan berusia 16 juta tahun itu memiliki jalan yang jauh sekaligus terluas yang dikenal dalam sistem multi-bintang. Dan, yang mengejutkan, itu cukup stabil, ujar para ilmuwan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science.

Biasanya, atraksi gravitasi kompleks dari matahari lain dalam sistem tersebut membuat orbit stabil, yang berarti planet tersebut bisa dikeluarkan dari jalurnya.

"Kami terkejut menemukan planet di orbit begitu lama bahwa hal itu bisa dipengaruhi oleh tiga bintang," kata astronom Daniel Apai dari University of Arizona dan salah satu penulis, seperti dilansir dari USA Today, Sabtu (9/7/2016).

Impresi artis atas orbit planet 16 juta tahun dengan 3 matahari (USAToday/ESO)

Planet itu memakan waktu sekitar 600 tahun untuk mengorbit matahari utamanya. Sejak planet itu ditemukan sekitar setahun lalu, para astronom hanya melihat sebagian kecil dari orbit elips.

Apai mengatakan perkiraan terbaik dari para ilmuwan adalah bahwa planet ini terutama mengorbit bintang yang paling besar dan paling terang di sistem, bintang berlabel A.

"Dalam beberapa sistem lain di mana planet dan beberapa bintang berdampingan, planet biasanya terlihat sangat dekat dengan satu bintang dan sangat jauh dari yang lain, karena orbit planet selalu didominasi oleh satu bintang," kata Apai.

Andai peneliti salah dan orbit planet itu lebih panjang, "Planet tersebut bisa mengayun ke bintang lain dan kembali, sebuah orbit yang dalam banyak kasus akan menyebabkan planet seperti ketapel terpantul keluar dari sistem," kata Apai.

Planet itu sendiri ditemukan oleh para astronom di Observatorium Eropa Selatan dengan menggunakan teleskop yang sangat besar di Chile. Penemuan itu adalah salah satu exoplanet termuda - planet di luar tata surya kita - yang ditemukan hingga saat ini.

Kevin Wagner, penulis utama studi dan penemu planet, mengatakan AD 131399Ab adalah satu-satunya planet yang telah ditemukan sejauh ini dalam sistem, tapi bisa saja ada planet lain yang mengorbit dua bintang lainnya.

Kata Apai, sangat tidak mungkin ada kehidupan di planet itu, yang mengandung gas seperti Jupiter di tata surya kita.

"Plante itu memiliki suhu cukup tinggi, tidak ada air cair, angin sangat kuat, dan tidak ada permukaan; tepat di bawah lapisan paling atas dari atmosfer hujan tetesan besi cair," katanya.

"Hidup seperti Bumi - kehidupan seperti yang kita tahu itu - akan sangat tidak mungkin, jika tidak mungkin, ada di atmosfer ini."

Wagner mengatakan ada kemungkinan bahwa jika planet ini memiliki bulan --di mana ada kemungkinan bisa dihuni-- seperti bulan Jupiter mungkin layak 'dijajah' oleh manusia di sistem tata surya kita.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya