Kapal Induk China Akan Bersandar di Hong Kong, Ini Alasannya

Satu-satunya kapal induk China yang beroperasi, Liaoning, tengah berlayar menuju Hong Kong. Liaoning akan tiba pada Sabtu 7 Juli.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 04 Jul 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2017, 17:00 WIB
Kapal induk China Liaoning
Kapal induk China Liaoning (AP)

Liputan6.com, Beijing - Satu-satunya kapal induk China yang beroperasi, Liaoning, dikabarkan tengah berlayar menuju Hong Kong. Lioning akan berlabuh di Hong Kong pada Sabtu 7 Juli.

Pergerakan ini dianggap sebagai salah satu pertunjukan simbolis terbesar kekuatan militer China di Hong Kong, sebuah bekas wilayah Inggris yang diserahkan ke Tiongkok pada 1 Juli 1997.

Seperti dikutip dari CNN, Selasa (4/7/2017), ribuan warga Hong Kong dikabarkan mengantre pada Senin waktu setempat demi mendapatkan tiket tur di atas kapal induk yang membawa jet dan helikopter tempur tersebut. Setidaknya terdapat 2.000 tiket yang tersedia.

Liaoning akan tiba kurang lebih satu pekan setelah kunjungan perdana Presiden China Xi Jinping ke Hong Kong. Belum lama, Beijing merilis sejumlah foto baru yang menunjukkan kapal induk itu melakukan latihan dalam perjalanannya ke Hong Kong.

Menurut media Pemerintah China, kapal tersebut berangkat dari Qingdao di timur China pada 25 Juni.

China sendiri telah meluncurkan kapal induk keduanya pada April lalu. Dan, armada ini akan resmi bertugas beberapa waktu mendatang, tepatnya setelah konstruksinya selesai.

Kunjungan berturut-turut Presiden Xi dan Liaoning merupakan bagian dari peringatan 20 tahun penyerahan Hong Kong ke Tiongkok. Di lain sisi, setiap tahunnya, momen serupa diwarnai demonstrasi besar.

Mayoritas warga Hong Kong dikabarkan prihatin dengan hilangnya kebebasan politik dan pribadi sejak Pemerintah China mengambil alih kendali atas wilayah tersebut.

Yvonne Chiu, seorang asisten profesor di departemen politik di University of Hong Kong mengatakan, pelayaran Liaoning ke Hong Kong sebagian merupakan pernyataan politik.

"Ini menunjukkan ke Hong Kong dan seluruh dunia bahwa Hong Kong adalah bagian dari China," terang Yvonne.

Namun, Chiu menambahkan ada juga aspek "soft power" yang ditunjukkan di mana warga diberikan kesempatan untuk "mengintip" isi Liaoning. Kapal akan dibuka untuk publik mulai dari tanggal 8 hingga 9 Juli.

"Tidak ada cara yang cepat untuk membangkitkan sentimen nasionalis dan kebanggaan dibanding mengerahkan sebuah simbol besar militer," kata Yvonne.

Meski diizinkan untuk melakukan tur di atas kapal induk, warga tidak diperbolehkan untuk memotret.

Liaoning diluncurkan melalui sebuah upacara besar pada 2012. Pemerintah Tiongkok membeli kapal induk itu dari Ukraina pada 1998.

Angkatan Laut China mengklaim, Liaoning dibangun dengan "blue-water capability" yang membuatnya dapat beroperasi di lautan seluruh dunia, serupa dengan yang dimiliki AS. Istilah "blue-water" merujuk pada angkatan laut yang memiliki kemampuan ekspedisi maritim.

Tiongkok yang saat ini menduduki peringkat kedua dalam daftar negara-negara pemilik belanja militer terbesar di dunia diketahui meningkatkan pengeluaran militer sebesar tujuh persen pada awal 2017. Meski demikian, kapal induk China dinilai masih kalah canggih dibandingkan dengan milik negara-negara lain.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya