Liputan6.com, Manila - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN merayakan ulang tahunnya yang ke-50 tahun.
Filipina yang menjadi ketua ASEAN tahun ini, menggelar perayaan yang jatuh pada 8 Agustus itu di Philippine International Convention Center (PICC).
Menteri Luar Negeri Filipina, Alan Peter Cayetano, membuka perayaan tahun emas ASEAN tersebut.
Advertisement
"Dahulu saat didirikan, kritik mengatakan bahwa ASEAN akan mati saat lahir. Organisasi yang dikatakan akan mati itu, kini telah berusia 50 tahun," ujar Cayetano yang memakai baju khas Filipina, barong.
"Saat ini kita hidup di dalam kedamaian, stabilitas, dan kesejahteraan, dengan ASEAN sebagai pusat arsitektur kawasan. Kita telah membuktikan bahwa kritik itu salah," imbuh dia.
Baca Juga
Cayetano menyebut soal pencapaian dan tantangan yang dihadapi ASEAN. Ia mengatakan, paradigma yang menjunjung tinggi kesatuan -- tak melihat kepentingan nasional dan perbedaan -- dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Ia menyebut, bahwa para pendiri ASEAN mewarisi paradigma 3C, yakni consultation (konsultasi) yang mengarah kepada consensus (konsensus) yang membimbing kepada cooperation (kerja sama).
Perayaan tahun emas ASEAN, dihadiri oleh para menteri luar negeri negara-negara ASEAN dan juga para negara mitra. Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, turut menghadiri acara tersebut.
Dalam perayaan itu para penerima penghargaan ASEAN juga turut hadir, yakni dalam kategori ASEAN Biodiversity Heroes, ASEAN Rice Science and Technology Ambassadors, dan ASEAN Youth Social Enterpreneurship Awardees.
ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967 oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui Deklarasi Bangkok.
Lima orang yang menandatangani deklarasi tersebut adalah Wakil Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak, Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik, Menteri Luar Negeri Filipina Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Singapura S Rajaratnam, dan Menteri Luar Negeri Thailand Thanat Khoman.
ASEAN yang awalnya terdiri dari lima negara, kini berkembang menjadi 10 negara.