Awan Spiral Bak Lukisan Terlihat di Langit Atlantik Selatan

Satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat atau dikenal dengan NASA, menangkap awan bak permen kapas dan membentuk spiral di Atlantik.

oleh Citra Dewi diperbarui 18 Agu 2017, 19:20 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2017, 19:20 WIB
Fenomena awan unik di Atlantik Selatan
Satelit NASA menangkap fenomena awan unik berbentuk spiral di Atlantik Selatan. (NASA Earth Observatory)

Liputan6.com, Tristan da Cunha - Satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat atau dikenal dengan NASA, menangkap fenomena unik yang terjadi di langit Atlantik Selatan.

Dalam citra satelit itu, terlihat awan bertekstur seperti permen kapas dan membentuk pola-pola spiral. Jika diperhatikan, gambar itu mirip dengan lukisan "The Starry Night" karya Vincent van Gogh.

Menurut Earth Observatory NASA, pola spiral itu dikenal dengan vortisitas von Kármán. Mekanisme yang menciptakan awan tersebut pun cukup sederhana.

Dikutip dari Live Science, Jumat (18/8/2017), dibutuhkan angin yang bergerak dengan kecepatan tepat dan mengalir ke sebuah benda tumpul -- dalam hal ini Pulau Tristan da Cunha. Kemudian angin terbagi menjadi dua arus yang berbeda dan berputar berlawanan arah. Udara yang berputar membentuk uap air di udara menjadi bentuk spiral.

Satelit NASA Landsat-8 menangkap citra tersebut pada 25 Juni 2017 dengan menggunakan instrumen Operational Land Imager. Warna yang terlihat seperti permen itu bukan warna sesungguhnya -- sengaja dibuat seperti itu untuk membedakan awan dengan laut.

Satelit Suomi NPP menangkap fenomena awan unik berbentuk spiral di Baja California, Meksiko. (NASA Earth Observatory)

Sebulan sebelumnya, satelit Suomi National Polar-orbiting Partnership (NPP) menangkap citra serupa. Gambar yang diambil pada 24 Mei, tertangkap di atas Pulau Guadalupe, Baja California, Meksiko.

Pada Mei 2016, sebuah satelit juga menangkap pusaran awan di atas Mawson Peak, Pulau Heard, Samudra Hindia. Empat tahun sebelumnya, yakni 2012, vortisitas terlihat di dekat St Helena, sebuah pulau vulkanik di Pasifik Selatan.

Pertemuan angin dan daratan dalam kondisi tertentu dapat menciptakan formasi awan yang mengesankan.

Angin puyuh dapat membuat awan berbentuk tabung yang disebut "awan gulung". Bentuk tersebut hampir selalu dikaitkan dengan hentakan angin ke bawah di atas lahan kering.

Tak hanya spiral, pola angin juga menciptakan awan berbentuk garis-garis. Awan yang dijuluki "gelombang gravitasi" itu terlihat seperti riak di langit.

 

Simak video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya