Geger Temuan Jasad Pria Peserta Festival Seks di Inggris

Selain penemuan jasad seorang pria, polisi juga menemukan seorang wanita yang tak sadarkan diri. Keduanya peserta festival seks di Inggris.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 23 Agu 2017, 12:44 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2017, 12:44 WIB
Penyelenggaraan festival sex Flamefest 2017 (Twitter/@143_zeek)
Penyelenggaraan festival sex Flamefest 2017 (Twitter/@143_zeek)

Liputan6.com, Kent - Temuan jasad seorang pria berusia 50 tahun, peserta Festival Seks Flamefest di Turnbridge Wells, Inggris, bikin heboh. 

Dikutip dari laman Huffingtonpost, Rabu (23/8/2017), kepolisian setempat yang tiba di lokasi kejadian belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria itu.

Juru Bicara Kepolisian wilayah Kent mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim medis untuk memeriksa keadaan korban. Namun sayang, nyawa pria itu tak dapat tertolong. Hingga kini, kematian misterius tersebut belum dapat dipastikan penyebabnya.

Selain penemuan jasad seorang pria, polisi juga menemukan seorang wanita yang tak sadarkan diri. Untungnya, wanita tersebut masih dalam kondisi hidup dan segera dilarikan ke rumah sakit setempat.

Flamefest merupakan festival seks yang menyediakan "area bermain dewasa" yang di dalamnya terdapat berbagai macam wahana pemuas nafsu. Mulai dari buku bacaan bernuansa erotis, bathup air panas, dan ruang yang dilengkapi dengan mainan seks.

Untuk berpartisipasi dalam acara ini, pihak penyelenggara menjual tiket terusan selama tiga hari sebesar 600 pound sterling atau setara dengan Rp 10,2 juta.

Festival Kontrovesi

Meski begitu, festival yang sudah berjalan selama dua tahun terakhir ini menuai banyak protes dari penduduk setempat. Pasalnya, perayaan itu diadakan di lahan yang tak jauh dari permukiman warga. Belum lagi, pihak penyelenggara tak pernah berkonsultasi dengan warga setempat terkait penyelenggaraan acara semacam itu.

Hal ini juga dibenarkan anggota dewan Kota Kent, Dianne Hill. Ia mengatakan, sudah banyak laporan berupa keluhan warga karena festival tersebut.

"Saya rasa, pihak penyelenggara melakukan hal yang salah. Ini adalah area permukiman warga. Tentu akan ada kekhawatiran terhadap acara ini," ujar Hill.

Di tengah kekhawatiran tersebut, salah satu penyelenggara acara Helen Smedley menyampaikan pernyataannya lewat akun Facebook miliknya.

"Tolong disebarluaskan. Sebetulnya kami telah meningkatkan pengamanan dengan mengerahkan anggota keamanan sepanjang pelaksanaan festival," ujar Smedley.

"Pihak kami telah mengadakan pertemuan dengan petugas polisi untuk membahas situasi seputar festival. Pihak kepolisian telah menyetujui penyelenggaraan acara dan mendukung acara yang sudah berlisensi ini," ia menambahkan.

Meski begitu, Helen Smedley tak menyampaikan pernyataannya tentang penemuan jasad seorang pria yang turut hadir dalam penyelenggaraan tersebut.

Selain menyajikan ruang seks kepada pengunjung, Flamefest juga menyajikan hiburan musik. Demikian dilansir dari laman Guardian.

Pihak panita mengatakan, untuk tahun ini ada 250 orang yang berpartisipasi dalam festival seks tersebut.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya