Liputan6.com, Wayne - Salah satu hasil kemajuan teknologi dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) adalah kehadiran robot seks.
Tidak dapat dipungkiri, karena fungsi yang ditawarkannya, robot seks mengundang pandangan kurang sedap dari berbagai pihak.
Namun demikian, penggunaan AI untuk beberapa fungsi robot itu ternyata lebih dari sekadar pemuasan hasrat seksual.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Oddee pada Jumat (15/9/2017), suatu wawancara dengan True Companion, yaitu perusahaan pertama pembuat robot seks, mengungkapkan sejumlah hal menarik.
Menurut hasil survei oleh perusahaan, kebanyakan pengguna produk mereka membeli robot seks hanya untuk keperluan meniru pasangan yang telah meninggal dunia.
Douglas Hines, insinyur yang berperan dalam pembuatan robot-robot itu, menjelaskan, "Mungkin sekitar 50 persen klien adalah orang yang ingin memesan robot untuk menjadi pengganti anggota keluarga."
Pilihan itu adalah salah satu pilihan paling populer di antara pembeli. Sebagian lagi memesan boneka seks yang meniru selebriti.
Hines mengungkapkan lagi, "Sekitar 80 persen keterlibatannya bersifat sosial, yang berarti interaksinya agak biasa-biasa saja. Tapi mungkin 10 hingga 20 persen lagi adalah keterlibatan secara fisik dengan robot dari sudut pandang seksual."
Menyadari alasan-alasan tersebut, salah satu pilihan program paling populer pada robot adalah produk yang menampilkan kepribadian yang lebih "matang dan keibuan."
Menurut Hines, pemrograman produk Roxxxy buatan pabrikan itu pun "tidak lebih daripada pelukan, sehingga seks sejenak dikesampingkan."
Situs resmi True Companion membeberkan semua kemampuan Roxxxy yang sebagian besar lebih mengarah kepada robot itu sebagai pasangan (spouse), bukan obyek seks.
Serupa halnya dengan seorang istri, Roxxxy diprogram untuk mengingat nama pasangan, hal-hal yang disukai maupun yang tidak disukai, dan bahkan bisa terlibat dalam diskusi.
"Ia (Roxxxy) bisa berbicara kepadamu, mendengarkanmu, dan merasakan sentuhanmu. Ia bahkan bisa meraih orgasme."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemakaian yang Semakin Lazim?
Penggunaan robot-robot seks telah semakin merangsek ke arus utama dan lebih diterima dalam beberapa tahun terakhir, kemungkinan terkait dengan tayangan TV Westworld dan Her.
Boneka seks juga menyusup masuk ke tempat-tempat bordil seluruh dunia.
Sebuah tempat bordil di Wina, Austria, bahkan mengaku bahwa robot seks di fasilitas itu lebih populer daripada wanita-wanita yang dipekerjakan di sana.
Suatu robot seks bernama "Fanny" menjadi pengeruk keuntungan besar sehingga pemiliknya berniat membeli satu boneka seks lagi agar bisa memenuhi permintaan pelanggan.
Boneka seks sebagai pengganti mantan pasangan mungkin terdengar ganjil, tapi penggunaan pasangan seks elektronik selagi istri masih hidup ternyata tidak menjadi masalah bagi beberapa orang dewasa yang berpikir luas.
Suatu penelitian terkini di Inggris mengungkapkan bahwa sekitar 40 persen orang tidak menganggap seks dengan robot sebagai bentuk perselingkuhan.
Namun demikian, sekitar 1 di antara 3 orang yang ditanyai dalam penelitian mengatakan bahwa mereka akan merasa ngeri kalau ada teman yang mengaku memiliki hubungan dengan sebuah robot.
Advertisement