Bekerja Terlalu Keras, Model Cantik Asal Rusia Meninggal di China

Sejumlah pihak menuding bahwa remaja itu terjebak dalam kontrak 'kerja paksa' dan terlalu takut meminta perawatan medis.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 29 Okt 2017, 13:03 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2017, 13:03 WIB
Vlada Dzyuba (0)
Dzyuba berpose di Huangzhou. Ia dilaporkan pingsan hingga koma setelah peragaan busana selama 12 jam di Shanghai dan meninggal dunia 2 hari kemudian. (Sumber Instagram/_dzyuba)

Liputan6.com, Shanghai - Seorang model cantik asal Rusia meninggal dunia setelah terlalu lelah dalam penugasan sebagai model selama 3 bulan di China.

Beberapa hari yang lalu, si cantik bernama Vlada Dzyuba dilaporkan pingsan hingga koma setelah menjadi model peragaan busana selama 12 jam di Shanghai. Padahal, secara resmi, ia hanya diizinkan bekerja selama 3 jam dalam seminggu.

Setelah pingsan, ia tidak pernah sadar lagi hingga meninggal 2 hari kemudian. Laman Instagram menuliskan Rest in Peace (RIP) pada 27 Oktober 2017.

Menurut Siberian Times, suhu tubuh remaja itu memuncak sesaat sebelum ia menaiki catwalk. Dikutip dari The Sun pada Sabtu (28/10/2017), ia kemudian diketahui mengidap meningitis kronis.

Sejumlah pihak menuding bahwa remaja itu terjebak dalam kontrak kerja paksa dan terlalu takut meminta perawatan medis.

Moskow bertekad meminta penjelasan tentang kondisi Vlada selama ia tinggal di China. Vlada Dzyuba masih berusia 14 tahun ketika berangkat ke Asia.

 

Mengadu Kepada Ibu

Vlada Dzyuba berpose di Shanghai. (Sumber Instagram/_dzyuba)

Ibunya, Oksana, terhenyak mendengar kabar itu. "Ia menelepon saya dan mengatakan, 'Mama, aku lelah sekali. Aku sangat ingin tidur'," ujar Oksana.

"Itu pasti awalnya dia sakit. Dan kemudian suhunya naik. Saya sendiri tidak tidur dan terus menelepon dia untuk memintanya pergi ke rumah sakit."

Sebelum putrinya meninggal, Oksana telah mencoba mendapatkan visa agar bisa menyusul ke China.

Sementara itu, Elvira Zaitseva, kepala agensi permodelan di Perm, Rusia, yang membawa remaja itu ke China mengatakan, "Tidak seorang pun menduga akan berakibat demikian."

"Kita sekarang menuai apa yang kita tabur."

Zaitseva mengaku tidak memeriksa kontrak untuk Vlada atau apakah remaja itu memiliki asuransi kesehatan yang memadai.

Pavel Mikov, ombudsman HAM di Perm, secara pribadi turun tangan untuk menyelidiki kematian remaja tersebut.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya