Liputan6.com, Berlin - Gagasan sebuah operator kereta di Jerman bernama Deutsche Bahn (DB) yang akan menamai salah satu kereta cepat mereka dengan nama Anne Frank menuai kecaman.
Dikutip dari laman The Guardian, Rabu (1/11/2017), pihak yang menentang penamaan tersebut adalah Yayasan Anne Frank. Alasan mereka menentang rencana tersebut karena hanya akan membuka luka lama tentang kekerasan yang dilakukan terhadap kaum Yahudi.
Anne Frank sendiri adalah seorang gadis kecil yang dikenang namanya akan sebuah karya tulis dan kisah hidupnya. Ia jadi salah satu dari korban pembasmian kaum Yahudi oleh Nazi saat Perang Dunia II.
Advertisement
Baca Juga
Frank dan keluarga sempat bersembunyi di sebuah paviliun rahasia di Amsterdam selama pendudukan Jerman di Belanda selama perang.
Mereka menghindari penangkapan dan dideportasi ke Bergen Belsen pada Agustus 1944. Setahun setelahnya, yakni pada tahun 1945, Anne Frank meninggal.
"Penamaan Anne Frank sebagai nama kereta hanya akan memunculkan ingatan penganiayaan terhadap orang Yahudi," ujar yayasan tersebut.
Sementara itu, Deutsche Bahn yang berbasis di Berlin punya alasan khusus dalam pemberian nama Anne Frank. Penamaan itu telah melalui proses seleksi. Sedikitnya ada 19 ribu proposal yang masuk sebagai kandidat.
Alhasil, nama Anne Frank dipilih oleh juri dan dua orang sejarawan. Deutsche Bahn mengatakan, ia tak punya maksud apa-apa untuk merusak citra Anne Frank.
"Sebaliknya, Deutsche Bahn ingin mengabadikan nama Anne Frank agar tetap hidup," ujar DB dalam sebuah pernyataan.
"DB sangat meminta maaf jika ada perasaan seseorang yang terluka," tambahnya.
Perusahaan menganggap nama Anne Frank cocok karena sebelum meninggal dunia, ia sempat diasingkan menggunakan kereta api.