Jelang Natal dan Tahun Baru, AS Peringatkan Potensi Ancaman Teror

Mengambil contoh kasus pada Natal dan Tahun Baru 2016, AS memperingatkan warganya akan potensi teror di kota-kota Eropa.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 17 Nov 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2017, 11:30 WIB
Bom Teroris
Ilustrasi Serangan Teroris (iStockphoto)

Liputan6.com, Washington, DC - Amerika Serikat pada hari Kamis memperbarui rekomendasinya kepada wisatawan yang hendak bepergian ke Eropa. Washington memperingatkan akan ancaman teroris yang meningkat selama musim liburan Natal dan Tahun Baru.

Washington telah lama memperingatkan warganya agar waspada terhadap serangan ekstremis di kota-kota Eropa. Dan dalam beberapa tahun terakhir, mereka secara jelas memperingatkan bahaya yang mengintai dalam acara-acara meriah.

"Tahun lalu, serangan massal terjadi di sebuah pasar Natal di Berlin, Jerman, pada Desember dan di sebuah klub malam di Istanbul, Turki, pada Malam Tahun Baru," demikian bunyi peringatan terbaru dari AS seperti dikutip dari Japan Times pada Jumat (17/11/2017).

Dalam serangan di pasar Natal di Berlin, setidaknya 12 orang dilaporkan tewas. Sementara, serangan Tahun Baru di Istanbul menyebabkan 39 orang tewas.

Kementerian Luar Negeri memperingatkan bahwa serangan baru-baru ini di Inggris, Finlandia, Prancis, Rusia, Spanyol dan Swedia menunjukan bahwa baik Al Qaeda dan kelompok ISIS masih aktif dan mampu melancarkan teror.

"Sementara pemerintah setempat terus melanjutkan operasi kontraterorisme, kami tetap prihatin tentang potensi serangan teroris," imbuh pernyataan tersebut.

"Warga AS harus selalu waspada terhadap kemungkinan serangan simpatisan teroris atau ekstremis yang meradikalisasi diri. Mereka dapat melakukan serangan kecil atau tanpa peringatan," tulis pernyataan AS itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya