Hujan Kotoran Manusia Timpa Kepala Warga India, dari WC Pesawat?

Jika terbukti bahwa maskapai India menjatuhkan kotoran dari atas langit, maka akan dikenakan denda sebesar Rp 10,5 juta.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Des 2017, 20:20 WIB
Diterbitkan 06 Des 2017, 20:20 WIB
Ilustrasi Pesawat (AFP)
Ilustrasi Pesawat (AFP)

Liputan6.com, New Delhi - Sekelompok masyarakat yang tinggal di wilayah tak jauh dari bandara New Delhi, India merasa terganggu dengan aktivitas penerbangan di negara tersebut.

Bukan karena kebisingan mesin pesawat ataupun kemacetan yang ditimbulkan oleh calon penumpang yang hilir mudik, melainkan adanya hujan kotoran yang kerap jatuh ke atas kepala.

Dilansir dari laman News.com.au, Kamis (7/12/2017), beberapa waktu lalu, badan lingkungan milik negara bernama National Green Tribunal (NGT) meminta komite khusus untuk menyelidiki kasus tersebut.

Komite yang ditunjuk meliputi, perwakilan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Balai Penelitian Pemanasan Global dan Badan Pengendalian Polusi Pusat.

Pihak-pihak yang ditunjuk akan menyelidiki klaim yang diutarakan oleh warga sekitar. Mereka akan memastikan apakah kotoran ini benar berasal dari manusia.

Setelah mendapat kotoran tersebut, pihak NGT akan mengumpulkan sampel dan mengirimnya ke pusat penelitian.

The India Times melaporkan apabila terbukti bersalah, pihak maskapai akan dikenakan sanksi yang berlaku. Idealnya, sebuah pesawat terbang akan membawa tangki berisi kotoran yang nantinya akan dibuang pada tempat khusus.

Apabila beberapa pesawat terbukti mendarat dengan tangki kotoran yang kosong, maka besar kemungkinan kotoran yang dijatuhkan adalah berasal dari kapal terbang.

Hukuman yang diberikan berupa biaya kompensasi lingkungan sebesar 1.025 dolar Australia atau setara dengan Rp 10,5 juta per kesalahan.

Ternyata, kasus semacam ini tak hanya terjadi di New Delhi, India saja. Awal tahun ini, seorang wanita yang tinggal dekat dengan Bandara International Salt Lake, Utah, Amerika Serikat mengklaim bahwa jalan menuju rumahnya juga jadi sasaran pembuangan kotoran manusia oleh pesawat terbang.

Pada tahun 2014, seorang wanita Auckland, Selandia Baru mengklaim bahwa rumahnya yang bertingkat dua dan mobil perak miliknya dijatuhi kotoran manusia.

 

Tinja Beku dari Pesawat Rusak Atap Rumah Warga

Pasangan suami istri asal Melksham, Wiltshire, Inggris, tiba-tiba dikagetkan dengan suara keras yang berasal dari atap rumahnya.

Nyatanya, sebuah bongkahan es merusak atap rumah Keith dan Ruth Mead hingga menyebabkan bunyi yang cukup keras. Dilansir Metro, namun tak disangka, bongkahan tersebut berisi tinja dan urin yang dibekukan, dan diperkirakan itu berasal dari bak penampungan toilet pesawat.

Keith (70) mengatakan, "kotoran dan urin beku ini akan kami simpan untuk mengklaim ke asuransi. Tapi, apakah mereka akan percaya kita?," jelasnya.

Mereka mendengar ledakan keras ketika bongkahan es itu menghantam atap rumahnya, awalnya mereka mengira sebuah mobil menabrak kediamannya. Setelah mengecek ke halaman rumah, ia menemukan bongkahan es dengan garis-garis coklat tak jauh dari rumahnya.

Ruth yang tengah berada di loteng pada saat itu untungnya lolos tanpa cedera.

"Ini adalah suara yang menghebohkan. Jika peristiwa itu terjadi pada Anda, Anda pasti tidak bisa menggambarkan hal itu. Saya pikir, seseorang telah menabrak bagian depan rumah saya," ucap perempuan berusia 67 tahun itu.

Otoritas Penerbangan Sipil Inggris menuturkan bahwa insiden seperti ini memang jarang terjadi. Tapi, sekitar 25 kotoran beku per tahun jatuh ke rumah warga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya