Liputan6.com, Tepi Barat - Seorang komandan regu militer Israel dikabarkan tertangkap basah melalui sebuah video saat mencuri apel dari pedagang Palestina di Kota Hebron, Tepi Barat. Pelaku menjalankan aksinya di tengah bentrokan antara pasukan Israel dan pemrotes Palestina.
Aksi tak sepatutnya tersebut menjadi olok-olok warganet. Militer Israel telah merilis pernyataan terkait peristiwa ini. Mereka menyatakan telah menghukum yang bersangkutan.
"Perilaku ini bukanlah yang kita harapkan dari seorang tentara atau komandan di militer Israel. Komandan itu telah diskors dan akan dikenai hukuman disiplin," ucap pihak militer Israel, seperti dikutip dari Anadolu Agency pada Senin (11/12/2017).
Advertisement
Baca Juga
Identitas komandan yang disebut bertugas di Brigade Givati itu tidak diungkapkan.
Ketegangan telah meningkat di wilayah Palestina sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu waktu Washington mengumumkan pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Yerusalem, 'Jantung' Konflik Israel-Palestina
Masa depan Yerusalem merupakan isu penting dalam konflik Israel-Palestina. Melalui pidato Trump, resmi sudah AS menjadi negara pertama yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sejak negara itu mengumumkan pendiriannya pada 1948.
Israel menduduki Yerusalem Timur sejak Perang 1967 dan pada 1980 Tel Aviv mencaploknya dan mengklaimnya sebagai domain eksklusif mereka. Di bawah hukum internasional, Yerusalem dianggap sebagai wilayah yang diduduki.
Versi Israel, Yerusalem yang merupakan kota suci tiga agama: Yahudi, Islam dan Kristen adalah ibu kota abadi dan tak dapat dibagi. Sementara, Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan.
Selama kampanye Pilpres AS tahun lalu, Trump menyatakan dukungan kuatnya bagi Israel. Pada hari pertamanya di Gedung Putih, Trump berjanji akan memerintahkan relokasi Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Ini merupakan bentuk teknis atas pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota negara.
Advertisement