Liputan6.com, Los Angeles - Fosil berusia 10.000 tahun lalu ditemukan di selatan California, Amerika Serikat. Diprediksi, fosil itu berasal dari Zaman Es yang sempat menutupi sebagian besar benua Amerika puluhan ribu tahun silam.
Fosil-fosil tersebut ditemukan oleh seorang pekerja konstruksi bangunan saat menggali perpipaan di jalur kereta bawah tanah Los Angeles.
Baca Juga
Ashley Leger -- nama pekerja itu -- bekerja untuk sebuah perusahaan yang dikontrak oleh otoritas transportasi Los Angeles.
Advertisement
Ia ditugaskan menjaga para ahli paleontologi yang turut serat dalam pekerjaan itu, yakni memperpanjang jalur kereta ke sisi barat.
"Bagi saya, penemuan ini adalah mimpi yang jadi kenyataan. Inilah fosil yang ingin Anda temukan sepanjang karier Anda," ungkap Leger sumringah seperti dikutip dari AP News, Rabu (12/11/2017).
Leger mendapat notifikasi di ponselnya. Hari itu, dia mengenakan rompi neon, topi proyek dan kacamata pelindung sebelum masuk ke lokasi konstruksi.
Ketika sampai di lokasi dan mulai menggali, Leger dikejutkan dengan benda yang tampak seperti tengkorak mammoth.
Namun penemuan tersebut menjadi jauh lebih besar setelah 15 jam penggalian. Dia dan tim menemukan tengkorak tikus raksasa yang masih utuh.
Seluruh benda purbakala ini membuat Leger merasa takjub dan terus menggeleng-gelengkan kepalanya selama pekerjaan berlangsung.
Sejak perluasan jalur subway dimulai pada tahun 2014, sisa fosil -- termasuk rahang kelinci parsial, gigi mastodon, kaki depan unta, tulang belakang bison dan tulang pergelangan kaki kuda -- kerap ditemukan.
Hukum lingkungan California mengharuskan para ilmuwan untuk terjun langsung dan terlibat di setiap lokasi konstruksi tertentu.
Asisten kurator Dr. Emily Lindsey menyebut penemuan ini amat luar biasa. Dia mencatat, hanya ada sekitar 30 fosil mammoth ditemukan di Los Angeles, Amerika Serikat.
Sedangkan penggalian lain lebih banyak menemukan ratusan serigala dire dan kucing bergigi pedang (Sabertooth-cat).
Kini, penemuan terbaru tersebut sedang dipelajari dan siap disuguhkan untuk publik melalui museum berdinding kaca Fossil Lab.
Mammoth Colombia itu -- yang diperkirakan berusia 8 sampai 12 tahun -- diberi nama Hayden.
Tulang Mammoth Raksasa dengan Bekas Luka Kapak Manusia Ditemukan
Pada tahun 2015, seorang petani kedelai bernama James Bristle membuat penemuan yang mengejutkan. Di perkebunan miliknya yang terletak di Michigan, James menemukan sebuah tulang rusuk yang begitu besar.
Mendengar hal tersebut, ahli paleontologi dari University of Michigan datang untuk meneliti. Saat itu mereka kaget bukan main. Pasalnya, telah ditemukan tengkorak dan tulang mammoth kuno yang sangat besar.
Paleontologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari mengenai sejarah kehidupan di bumi dan tanaman serta hewan purba berdasarkan fosil yang ditemukan di bebatuan.
Dilansir dari laman Newsweek.com, baru-baru ini kelompok paleontologi tersebut kembali datang ke perkebunan dan menemukan lebih banyak tulang-belulang.
Tak hanya penemuan saja, beberapa informasi berhasil dihimpun. Ternyata, dari kajian menunjukan bahwa ada manusia purba kala yang tinggal di wilayah tersebut dan diduga telah berburu mammoth untuk dikonsumsi dagingnya.
Daniel Fisher, ahli paleontologi di University of Michigan mengatakan, untuk sementara informasi hanya berkutat pada dugaan sementara.
Dugaan lain yang mengejutkan banyak pihak adalah cara yang digunakan manusia purba untuk menyimpan pasokan daging mammoth untuk dikonsumsi kembali.
Fisher menduga, manusia purba itu menyembunyikan pasokan daging dan tulang di dasar lobang besar. Kemudian daging itu ditimbun dengan tanah yang dilapisi oleh bebatuan.
Hal semacam ini dilakukan agar hewan buas lain tak mudah menggali atau mengais daging tersebut.
"Cara seperti ini benar-benar bekerja. Di luar perkiraan kita semua," ujar Fisher.
Dalam penemuan tersebut, para peneliti juga menemukan ada bekas luka kapak di bagian tengkorak mammoth. Hal ini menunjukkan bahwa lewat cara inilah manusia purba melumpuhkan hewan raksasa tersebut.
"Ini bukan cara biasa. Mereka adalah 'Tukang Potong Daging' yang sangat ulung," ujar Fisher.
Bekas luka pada bagian tengkorak mammoth mengindikasi adanya penggunaan alat, diduga kapak.
Penemuan ini tentu menjadi kajian baru yang akan terus diteliti oleh pihak University of Michigan. Diharapkan penemuan ini dapat memberi manfaat dalam urusan pendidikan tinggi.
Selain penemuan tulang mammoth, para peneliti juga percaya bahwa wilayah Michigan sebagai rumah bagi manusia purba (orang-orang Clovis) sekitar 13 ribu tahun yang lalu.
Advertisement