Dubes AS di PBB: Iran Sedang Diuji Warganya Sendiri

Dubes AS di PBB merespons demonstrasi anti-pemerintah di Iran.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jan 2018, 07:36 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2018, 07:36 WIB
Dubes AS untuk PBB Nikki Haley (Mary Altaffer/AP)
Dubes AS untuk PBB Nikki Haley saat membuka pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang situasi di Suriah (Mary Altaffer/AP)

Liputan6.com, New York - Nikki Haley, Duta Besar Amerika untuk PBB, mengatakan pemerintah Iran sedang "diuji warganya sendiri". Pernyataan yang dilontarkan pada Minggu 31 Desember 2017 itu merepons unjuk rasa tiga hari di Negeri Para Mullah menetang rezim di sana.

Komentar Haley senada dengan komentar Presiden Amerika Donald Trump yang sebelumnya pada hari yang sama mengatakan bahwa Amerika Serikat mencermati pelanggaran HAM di Iran. Demikian seperti dikutip dari VOAIndonesia, Selasa (2/1/2018).

Tahun lalu, Trump menyatakan Iran sebagai musuh utama AS di Timur Tengah, menolak kesepakatan 2015 untuk menghentikan program nuklirnya dan menuduh Teheran mengacaukan wilayah tersebut.

Sedikitnya lima orang tewas dan puluhan ditangkap sejak demonstrasi pecah pada Kamis, 28 Desember 2017, di Kota Masshad dan menyebar ke Teheran dan kota-kota lain.

Menteri Dalam Negeri Iran Abdolreza Rahmani Fazli pada Minggu memperingatkan, demonstran akan "menanggung konsekuensi" karena mengganggu ketertiban.

Dengan respons yang sama seperti Iran, Dubes Halley juga mengecam "pemerintahan yang menindas rakyatnya " di Korea Utara, Venezuela dan Kuba.

 

 

Iran Memanas, KBRI Teheran Imbau WNI Waspada

Unjuk rasa anti-pemerintah yang berlangsung di Mashhad sejak Kamis, 28 Desember 2017, kini menyebar di sejumlah kota besar di Iran.

Menurut laporan, demonstran dalam jumlah besar berada di Rasht dan Kermanshah. Sementara itu, unjuk rasa dengan skala yang lebih kecil berlangsung di Isfahan dan Hamadan.

Unjuk rasa berawal dari massa yang memprotes kenaikan harga kebutuhan pokok. Namun, protes itu berkembang menjadi kecaman terhadap kepemimpinan Presiden Hassan Rouhani.

Terbaru, lima peserta unjuk rasa anti-pemerintah Iran tewas ditembak aparat.

Seperti dilansir CNN pada Minggu 31 Desember 2017, setidaknya lima peserta demo tewas akibat penembakan yang dilakukan oleh polisi pengendali huru-hara di Kota Dorud, Provinsi Lorestan, Iran Barat, pada Sabtu malam kemarin.

Terkait dengan insiden ini dan memanasnya situasi di Iran, KBRI Teheran mengeluarkan imbauan agar WNI di Negeri Para Mullah itu waspada.

"Sehubungan dengan meningkatnya aksi atau kerumunan massa di Teheran dan berbagai kota lainnya di Iran, disampaikan kepada seluruh masyarakat dan diaspora Indonesia agar menghindari kerumunan massa yang mengganggu ketertiban dan keamanan umum," demikian isi imbauan KBRI Teheran yang diterima Liputan6.com pada Senin 1 Januari 2018. 

KBRI Teheran juga meminta WNI yang hendak beraktivitas di luar rumah wajib membawa identitas diri seperti paspor dan lainnya.

"WNI senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan menjaga komuniasi sesama masyarakat dan diaspora Indonesia di Iran," lanjut pernyataan itu.

KBRI Teheran juga memberi nomor hotline 24 jam yang bisa dikontak sewaktu-waktu oleh para WNI dan diaspora di Iran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya