Liputan6.com, Pyongyang - Meski belum secara resmi terdaftar, namun, pasangan peseluncur indah (figure skaters) Ryom Tae-ok dan Kim Ju-sik adalah satu-satunya harapan bagi Korea Utara untuk mendulang medali dalam Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang bulan depan.
Namun, ketegangan politik antara Korea Utara dan Korea Selatan membuat pelatih yang membesut mereka, Bruno Marcotte dari Kanada, tak yakin jika atlet asuhannya dapat berpartisipasi.
Ryom Tae-ok dan Kim Ju-sik sejatinya telah dinyatakan berhak untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin.
Advertisement
Baca Juga
Pasangan itu berhasil mengamankan satu slot untuk tampil di Olimpiade PyeongChang usai tampil secara impresif dalam kompetisi Nebelhorn Trophy di Jerman pada September 2017 lalu.
Akan tetapi, Komite Olimpiade Nasional Korea Utara tampak secara sengaja melewatkan tenggat waktu -- yang jatuh pada Oktober 2017 -- untuk meregistrasi atlet-atlet mereka secara resmi.
Komite Olimpiade Internasional telah memperpanjang batas waktu khusus demi Korea Utara agar delegasi mereka dapat segera terdaftar pada PyeongChang 2018.
Dan, atlet Korut yang paling berpeluang besar untuk terdaftar adalah Ryom Tae-ok dan Kim Ju-sik.
Ditambah lagi menyusul dialog Korut-Korsel yang dilakukan di Peace House, Panmunjom pada 9 Januari 2018, keduanya semakin berpeluang besar untuk tampil di PyeongChang.
Asumsikan mereka mampu (dan diizinkan) untuk dapat bersaing dalam PyeongChang 2018 bulan depan, berikut 5 hal yang patut diketahui tentang Ryom Tae-ok dan Kim Ju-sik, pasangan peseluncur indah dari Korea Utara. Dikutip dari Cosmopolitan.com, Jumat (12/1/2018).
1. Lahir dan Ditempa di Pyongyang
Tak hanya lahir, keduanya juga berlatih di Pyongyang dengan pelatih utama mereka, Kim Hyon-san selama tiga tahun hingga sekarang. Sebelumnya, Ryom Tae-ok dan Kim Ju-sik sempat berseluncur bersama atlet yang berbeda.
2. Berprestasi
Medali pertama yang berhasil mereka raih adalah pada Asian Winter Games 2017. Mereka berada di urutan ketiga di belakang atlet figure skater China, Yu Xiaoyu-Zhang Hao dan Peng Cheng-Jin Yang.
Setahun sebelumnya, mereka juga meraih emas di kompetisi Asian Figure Skating Trophy di Manila Filipina pada Agustus 2016.
Advertisement
3. Suka Memeluk
Ryom dan Kim berada di bawah besutan pelatih Kanada Bruno Marcotte di Montreal selama dua bulan di tahun 2017.
Mereka juga rupanya penggemar figure skater pasangan Kanada Meagan Duhamel dan Eric Radford. Pada beberapa kesempatan, ketika kedua pasangan itu selesai berlatih, Ryom dan Kim tak sungkan-sungkan untuk selalu memeluk Meagan dan Eric.
"Mereka suka memeluk. Sangat pribadi, penuh rasa sayang," kata Marcotte. "Mereka tidak takut menunjukkan emosinya."
4. Sangat Bersyukur Lolos ke Olimpiade
Setelah dipastikan mendapat slot untuk tampil dalam Olimpiade -- usai tampil secara impresif dalam kompetisi Nebelhorn Trophy di Jerman pada September 2017 lalu -- Ryom tak kuasa mengungkapkan rasa syukurnya.
"Saya merasa senang dan sangat berterima kasih kepada pelatih kami," kata Ryom.
"Ada banyak orang dari berbagai kebangsaan dan latar belakang yang bersorak untuk kita. Kenyataan bahwa kami memberi mereka semacam kegembiraan, itulah bagian terbaik dalam pertunjukan ini," tambahnya.
5. Berdedikasi, Tak Ingin Dipolitisasi
Mereka berdedikasi dengan berlatih selama 36 jam seminggu. Di waktu luang, mereka kabarnya suka membaca. Selain itu, Ryom juga suka mendengarkan musik dan menari, sementara Kim menikmati sepak bola.
Mereka juga hanya ingin diperlakukan sebagai atlet, dan menolak untuk dipolitisasi. Apalagi, di tengah tensi tinggi antara Korea Utara dan Korea Selatan selama kurun waktu terakhir.
"Setiap kali saya berbicara dengan mereka, mereka selalu memastikan bahwa mereka tak pernah ingin saya merasa kebingungan akibat tercampurnya urusan politik dengan olahraga (terkait isu Korea Utara," kata Bruno Marcotte, pelatih Ryom dan Kim
"Dan mereka selalu ingin memastikan bahwa saya melihat mereka sebagai olahragawan, bukan sebagai perwakilan politik," tambahnya.
Advertisement