Gara-Gara 1 Penumpang Merokok, Pesawat di Selandia Baru Delay 2 Jam

Maskapai penerbangan di bandara Selandia Baru mengalami penundaan keberangkatan setelah seorang wanita yang merokok sebelum terbang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 13 Feb 2018, 07:21 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2018, 07:21 WIB
Ilustrasi pesawat (iStock)
Ilustrasi pesawat (iStock)

Liputan6.com, Auckland - Gara-gara perbuatan satu orang, ramai yang kena getahnya. Hal ini terjadi di bandara Auckland, Selandia baru pada Minggu, 11 Februari 2018.

Para penumpang sebuah maskapai penerbangan di bandara tersebut harus mengalami penundaan keberangkatan setelah seorang wanita merokok sebelum terbang.

Dikutip dari laman New York Post, Senin (12/2/2018), kejadian bermula ketika wanita yang tak disebutkan namanya itu keluar dari ruang tunggu dan berniat untuk merokok sebelum terbang.

Setelah itu, ia kembali ke ruang tunggu tanpa melewati bagian pemeriksaan oleh petugas di gate.

Hal ini tentunya membuat petugas bandara Selandia Baru mengambil langka antisipasi, sebab mereka waspada jika wanita tersebut membawa benda yang berbahaya.

Demi mensterilkan lokasi ruang tunggu, petugas Keamanan Bandara (Avsec) mengambil langkah untuk mengidentifikasi seluruh penumpang.

Juru bicara bandara Auckland, Selandia Baru mengatakan, kerena adanya penerobosan masuk tanpa pemeriksaan keamanan, seluruh penumpang harus kembali menjalani prosedur pemeriksaan.

Langkah ini tentu sangat memakan waktu, butuh waktu hingga dua jam bagi petugas keamanan untuk melakukan pemeriksaan ulang.

Akibatnya, banyak penumpang yang kesal karena jadwal penerbangan mereka tertunda.

"Banyak penumpang yang kecewa dan kesal," ujar juru bicara bandara tersebut.

Sementara itu, si wanita yang menjadi biang keladi menjelaskan alasan mengapa ia menerobos masuk lokasi ruang tunggu.

Karena telah diperiksa saat masuk pertama kali, ia tak merasa perlu untuk diperiksa di gate di bandara Auckland, Selandia Baru.

Delay 15 Jam Gara-Gara Pilot Salah Bawa Paspor

Ilustrasi pesawat (iStock)
Ilustrasi pesawat (iStock)

Selama ini, penundaan jadwal penerbangan atau delay disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem atau mesin pesawat yang tiba-tiba mengalami kerusakan.

Namun, baru-baru ini maskapai penerbangan Hainan Airlines mengalami permasalahan yang tak biasa.

Dikutip dari laman Shanghaiist, pesawat yang semula direncanakan berangkat dari Chengdu menuju Los Angeles terpaksa tertunda selama 15 jam akibat sang pilot yang salah membawa paspor.

Penundaan selama 15 jam yang sangat melelahkan itu memang dirasa oleh 150 penumpang. Selain kelelahan, para penumpang juga merasa rugi karena kehilangan waktu cukup lama.

Sebagian dari mereka juga mengaku telah kehilangan layanan akomodasi seperti kamar hotel dan transportasi berbayar yang rencananya akan menjemput mereka selama di Amerika Serikat.

Untuk menebus segala kerugian tersebut, pihak Hainan Airlines membayar kompensasi sebesar 500 yuan atau setara dengan Rp 1 juta kepada masing-masing penumpang.

Sementara itu, seorang staf maskapai mengatakan bahwa penundaan tersebut adalah murni kesalahan Hainan Airlines. Pihaknya tak menyebutkan alasan pasti penundaan tersebut.

Namun, para penumpang menduga bahwa alasan penundaan itu dikarenakan pilot yang salah membawa paspor. Hal ini bisa terdengar ke seluruh telinga penumpang, setelah salah satu dari mereka mendengar percakapan staf Hainan Airlines.

Hingga kini, Hainan Airlines belum mengonfirmasi secara jelas alasannya. Untuk menenangkan penumpang, para staf menyebut bahwa pihaknya akan menyelidiki alasan spesifik penundaan tersebut.

Dalam sebuah laporan awal tahun ini, Hainan Airlines tercatat sebagai salah satu dari sepuluh maskapai terburuk yang ada di di China. Sebab, beberapa penundaan dengan alasan berbeda kerap terjadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya