Liputan6.com, Los Angeles - Menurut API Alarm Inc., rata-rata perampokan hanya berlangsung 8 hingga 12 menit. Namun, hal itu tak berlaku bagi kasus perampokan yang turut melibatkan film porno di Los Angeles baru-baru ini.
Seorang pria bernama Alan Estrada, merampok sebuah bisnis hair extension milik Steve Mirizzi dan Lisa Mirizzi pada 13 Februari lalu. Namun, pria berusia 28 tahun itu tak merampok seperti kasus yang sudah-sudah.
Berdasarkan rekaman CCTV, saat berhasil masuk ke tempat bisnis Mirizzi, Estrada sempat melihat-lihat sejumlah barang di sana, mencuri uang dan kartu kredit.
Advertisement
Ia pun sempat mengisap narkoba, mengisi ulang daya ponselnya, dan menggunakan komputer yang ada di sana.
Tak sampai di sana. Estrada dilaporkan menonton film porno dari piringan yang telah ia bawa dan sempat melakukan masturbasi.
Baca Juga
Dikutip dari Indy100.com, Senin (19/2/2018), pasangan Mirizzi yang tinggal di apartemen di atas tempat bisnis itu, menemukan perampok tersebut setelah Lisa turun untuk membuat teh.
Ia pun sontak mendadak menjerit ketika melihat pelaku yang saat itu tertangkap basah sedang melihat film porno. Merespons teriakan itu, suami dan anak laki-lakinya pun langsung turun.
"Aku turun untuk membuat teh dan aku melihat dia (perampok) duduk di depan komputer, melihat film porno," ujar Lisa.
"Itu terasa seperti mimpi karena, "Apakah ini benar-benar nyata?" imbuh dia.
Keterangan Polisi
Meski sempat jatuh saat suami dan anak laki-laki Lusi mencoba menangkapnya, Estrada berhasil kabur. Namun ia akhirnya diringkus oleh polisi yang tiba di lokasi tak lama kemudian.
LA Daily News melaporkan bahwa Estrada merupakan seorang tunawisma yang memiliki serangkaian catatan pelanggaran narkotika. Uang dan kartu kredit yang dicuri pun akhirnya dikembalikan ke keluarga Mirizzi.
Detektif Los Angeles Paralegal Association (LAPA), Michael O'Connor, mengatakan bahwa kejadian tersebut membuat keluarga Mirizzi trauma sekaligus bingung.
"Ia menyadari bahwa perampoknya menonton film porno di komputer dan itu membuatnya putus asa karena ia tak tahu harus bagaimana...apakah ia predator seksual atau perampok?" ujar O'Connor.
"Ia berteriak kepada suami dan anak-anaknya di atas. Mereka lalu turun untuk membantu dan menangkap perampok di tempat bisnisnya."
"Bukan hanya ibu yang dihadapkan oleh perampok yang menonton porno, tapi ayah dan anak yang harus menjaganya agar tak kabur dan menunggu polisi. Itu sangat traumatis," imbuh O'Connor.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement