Liputan6.com, Brasilia - Baru-baru ini terungkap bahwa Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan ayahnya, Kim Jong-il, pernah memiliki paspor yang diyakini merupakan paspor Brasil. Hal tersebut terungkap melalui fotokopi dokumen imigrasi itu.
Meski keduanya memakai nama samaran, foto dalam paspor itu tak bisa berbohong.
Dalam paspor tersebut, Kim Jong-un memakai nama Josef Pwag. Ia tercatat lahir pada 1 Februari 1983. Sementara itu, Kim Jong-il memakai nama Ijong Tchoi dan lahir pada 4 April 1940.
Advertisement
Kedua paspor itu dikeluarkan pada 26 Februari 1996, di mana keduanya disebut lahir di Sao Paulo, Brasil
Dikutip dari News.com.au, Rabu (28/2/2018), lima sumber keamanan Eropa Barat mengatakan bahwa paspor tersebut digunakan sebagai dokumen pengajuan visa untuk mengunjungi negara-negara Barat pada 1990-an.
Baca Juga
"Mereka menggunakan paspor Brasil, yang dengan jelas memperlihatkan foto Kim Jong-un dan Kim Jong-il, untuk memperoleh visa dari keduataan asing," ujar seorang pajabat keamanan Eropa Barat.
"Ini menunjukkan keinginan untuk melakukan perjalanan dan menunjuk pada usaha keluarga yang berkuasa dalam membangun rute pelarian yang mungkin dilakukan," imbuh dia.
Diketahui bahwa paspor Kim Jong-un dan Kim Jong-il tersebut telah digunakan untuk bepergian ke Brasil, Jepang, dan Hong Kong.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jadi Alasan Pengetatan Keamanan
Kementerian Luar Negeri Brasil saat ini sedang menyelidiki kasus tersebut.
Profesor Studi Keamanan dan Intelijen Internasional di Southeast Asia Institute, Australian National University, John Blaxland, mengatakan bahwa penemuan tersebut menjadi wawasan baru yang telah dikenal sebagai praktik lama dinasti Kim.
"Laporan tersebut menjadi alasan mengapa tindakan pengamanan tambahan telah diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan tingkat kesulitan memanfaatkan dokumen secara tidak tepat," ujar Blaxland.
"Memang kita bisa mengharapkan langkah-langkah keamanan yang lebih besar lagi untuk diterapkan di paspor dan mekanisme pemeriksaan paspor sehubungan dengan langkah-langkah berulang yang semakin canggih untuk menumbangkan sistem," imbuh dia.
Advertisement
Dokumen Perjalanan Palsu Keluarga Kim
Keluarga Kim dikenal pernah menggunakan dokumen perjalanan palsu. Beberapa dari mereka diketahui pernah tinggal lama di luar negeri, biasanya untuk menempuh pendidikan.
Kim Jong-un menghabiskan sebagian masa kecilnya di Bern, Swiss, untuk menuntut ilmu di Sekolah Internasional Steinhoelzli. Di sana, ia menggunakan nama samaran Park Un.
Terdaftar sebagai anak pekerja Kedutaan Besar Korea Utara, Kim tinggal di sana sejak 1998 hingga akhir 2000.
Saudara Kim lainnya, Kim Jong-nam dan Kim Yo-jong, juga diyakini menuntut ilmu di luar Korea Utara.
Namun, Kim dilaporkan tak pernah meninggalkan Korea Utara sejak menjabat sebagai pemimpin tertinggi pada 2011. Sebagai perbandingan, ayahnya melakukan sejumlah perjalanan ke luar negeri, termasuk ke China dan Rusia.