Liputan6.com, Entebbe - Seorang pramugari jatuh dari pintu darurat sebuah pesawat yang diparkir di Bandara Entebbe Uganda. Meski dalam kondisi hidup saat dilarikan ke rumah sakit, namun ia dinyatakan meninggal tak lama kemudian.
"Wanita yang kewarganegaraannya belum terungkap, dilarikan ke rumah sakit Kisubi sejauh 16 km (10 mil) dari bandara. Namun tak lama kemudian ia meninggal dunia," kata seorang juru bicara seperti dikutip dari BBC, Sabtu (17/3/2018).
Advertisement
Baca Juga
Menurut laporan, saat tragedi itu terjadi para staf Emirates Airlines sedang bersiap untuk terbang.
Dalam sebuah pernyataan, disebutkan bahwa pramugari tersebut sepertinya telah membuka pintu darurat. Lalu tak diduga ia terjatuh dari pesawat terbang yang tengah diparkir di bandara itu.
Juru bicara rumah sakit Kisubi, Edward Zabonna mengatakan kepada BBC bahwa pramugari tersebut terluka di sekujur wajah dan lutut.
Zabonna mengatakan bahwa korban tak sadarkan diri namun masih hidup saat tiba di rumah sakit pada Rabu 14 Maret 2018 malam. Tak lama kemudian ia dinyatakan meninggal dunia.
"Seorang awak kabin kami terjatuh dari pintu darurat yang terbuka saat bersiap menjelang keberangkatan pesawat," kata pihak maskapai Emirates Airlines dalam sebuah pernyataannya.
Maskapai yang berbasis di Dubai itu kemudian berjanji akan bekerja sama untuk melakukan penyelidikan atas tragedi tersebut.
Sementara otoritas penerbangan Uganda juga tengah melakukan penyelidikan atas insiden tragis yang menimpa pramugari Emirates Airlines.
Saksikan juga video berikut ini:
Penumpang Jatuh dari Pesawat
Peristiwa serupa pernah terjadi sebelumnya. Kala itu dua penumpang gelap yang dilaporkan jatuh dari pesawat sesaat setelah lepas landas dari sebuah bandara di Guayaquil, Ekuador dalam penerbangan ke New York, Amerika Serikat.
Pihak berwenang mengatakan kepada media lokal bahwa kematian keduanya terjadi pada Senin 26 Februari 2018. Sejauh ini pihak berwenang tak memberikan detail atas kejadian dua penumpang gelap jatuh dari pesawat tersebut.
Pihak berwenang hanya mengatakan dua jasad pria berusia antara 25 dan 30 tahun, ditemukan di ujung selatan landasan pacu Bandara Jose Joaquin de Olmedo di Guayaquil.
"Dua orang masuk ke jalur pendaratan dan saat pesawat lepas landas, sistem di kapal terbang itu menghempaskannya atau mereka kehilangan pegangan," ujar Jenderal Marcelo Tobar seperti dikutip dari Asia One pada 27 Februari 2018.
Jaksa Carlos Bustamante mengatakan bahwa pesawat yang kembali ke Guayaquil berasal dari Peru dan sedang dalam perjalanan ke New York.
"Operasi bandara ditutup selama satu jam setelah kejadian tersebut," jelas pihak Kantor Penerbangan Sipil.
Advertisement