Liputan6.com, Jakarta - Para pramugari Korean Air mendesak maskapai mengizinkan mereka memakai sepatu sneakers yang lebih nyaman selama bertugas di udara. Tuntutan diajukan oleh awak kabin jelang kemungkinan perubahan seragam menyusul pengambilalihan Asiana Airlines, pesaing mereka yang lebih kecil, oleh Korean Air.
Advertisement
Pada konferensi pers Serikat Pekerja Transportasi dan Layanan Publik Korea yang digelar pada Jumat, 7 Maret 2025, anggota awak kabin yang tergabung dalam serikat pekerja Korean Air dan Asiana mendeklarasikan peluncuran kampanye online yang menyerukan seragam pramugari yang nyaman.
Advertisement
"Awak kabin di dalam kabin menempuh lebih dari 15.000 langkah sehari dan bekerja dengan berdiri lebih dari 14 jam," kata awak kabin Korean Air yang tergabung dalam serikat pekerja dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Korea Times, Minggu, 9 Maret 2025. "Namun, seragam dan sepatu kami dirancang tanpa mempertimbangkan lingkungan kerja kami."
Mereka juga membantah klaim perusahaan mereka bahwa seragam menunjukkan martabat Korean Air, dengan menekankan bahwa seragam yang tidak sehat dan tidak aman tidak dapat memuliakan maskapai. "Keselamatan awak kabin merupakan kunci keselamatan penumpang," kata para anggota awak kabin. "Korean Air harus berhenti mengabaikan masalah ini."
Terkait tuntutan tersebut, Korean Air menolak berkomentar lebih jauh. "Kami telah mengetahui permintaan mereka, tetapi akan membutuhkan waktu untuk mengubah seragam kami, karena kami belum menyelesaikan merger dengan Asiana," kata seorang pejabat Korean Air.
Tren Penggunaan Sneakers oleh Awak Kabin
Tuntutan para awak kabin perempuan Korean Air bukanlah hal yang aneh di dunia aviasi saat ini. Pada 2008, ketika Korean Air mendirikan Jin Air sebagai anak perusahaannya, maskapai penerbangan bujet tersebut merancang awak kabinnya dengan jeans dan sneakers di dalam kabin.
Namun, Jin Air akhirnya meminta awak kabinnya untuk memakai sepatu pantofel ketika beralih ke seragam bergaya jas bisnis pada 2019, menyusul keluhan tentang celana jeans ketat. Saat itu, awak kabin mereka menunjukkan bahwa jeans dapat mengancam kesehatan serta keselamatan mereka, dalam kasus pendaratan darurat di air.
Pada 2021, Aero K Airlines menarik perhatian di dalam dan luar negeri karena maskapai penerbangan berbiaya rendah yang baru berbasis di Bandara Internasional Cheongju ini memperkenalkan apa yang disebut seragam tanpa gender, yang memungkinkan awak kabinnya memakai sneakers di dalam kabin.
Maskapai penerbangan asing juga mengikuti tren yang mengizinkan awak kabin untuk memakai sneakers. Salah satunya KLM Royal Dutch Airlines .
Advertisement
Tren Seragam Awak Kabin Netral Gender
Pada Mei tahun lalu, maskapai nasional Belanda itu mulai mengizinkan karyawannya untuk memakai sneakers di bawah seragam mereka.
"Dalam setahun terakhir, saya telah dapat menguji coba sneakers sebagai bagian yang berkelanjutan dari seragam saya. Setelah bertahun-tahun dengan penampilan klasik sepatu hak tinggi, sekarang saya memakai sneakers dengan senang hati! Mereka memberi saya awal yang baik untuk penerbangan yang baik!" kata Willeke van den Boomgaard, purser senior maskapai penerbangan Belanda, dalam siaran pers.
Pada 2021, SkyUp Airlines Ukraina juga mengubah aturan berpakaian untuk awak kabin perempuan mereka, mengizinkan mereka untuk memakai sneakers putih dan setelan longgar dengan celana panjang. Maskapai lain juga mulai memperkenalkan seragam netral gender untuk awak kabin mereka.
Pada 2021, maskapai penerbangan baru Islandia 'PLAY' memperbolehkan awak kabinnya untuk mix and match item dari seluruh koleksi seragam yang disediakan. Dengan gebrakan baru di dunia penerbangan itu, PLAY ingin menghapus identifikasi seragam pramugari dan pramugara.'
Beri Kebebasan Padu-padan bagi Awak Kabin
Seragam non-spesifik gender ini mencakup kaus santai, jaket puffer sepanjang mata kaki, dan sepatu kets bermerek Nike. Seragam ini juga menyediakan pilihan gaun dan setelan potongan yang berbeda.
Menurut kepala maskapai Jónína Guðmundsdóttir, kru tidak akan dibatasi oleh pilihan seragam pria atau wanita. Mereka bebas memilih dengan tepat apa yang mereka inginkan.
"Sepatu kets adalah pilihan yang tepat untuk memberikan kenyamanan selama bekerja. Ini adalah seragam non-spesifikasi gender, dan kru kami bisa memilih apa pun yang cocok untuk mereka dari beragam pilihan pakaian," terang PLAY dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari Simple Flying, Senin, 14 Juni 2021.
PLAY juga mengizinkan awak kabinnya bereksperimen dengan penampilannya selama bekerja. Mereka akan mengizinkan awak kabinnya untuk mengecat rambut dengan warna apa pun, memakai cat kuku, dan merias wajah sesuai keinginan.
Mereka bahkan menghapus aturan terkait larangan bertato bagi awak kabin. Padahal, tato masih termasuk sesuatu yang sangat tabu di banyak maskapai penerbangan meskipun popularitas dan penerimaan tato meningkat di banyak negara dalam beberapa tahun terakhir.
Advertisement
