Yen Kuok, Putri Orang Terkaya di Malaysia Berdagang Barang Bekas

Meski putri orang terkaya di Malaysia, Robert Kuok, semasa sekolah Yen Kuok hanya diberi sedikit uang saku.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 28 Mei 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2018, 19:00 WIB
Yen Kuok, putri orang terkaya di Malaysia, Robert Kuok. (Instagram @yenskiboo)
Yen Kuok, putri orang terkaya di Malaysia, Robert Kuok. (Instagram @yenskiboo)

Liputan6.com, Hong Kong - Meski menjadi putri orang terkaya di Malaysia, Yen Kuok hidup dengan sederhana. Saat sekolah, ia bahkan tidak pernah diberikan kemewahan oleh orangtuanya.

Dalam sebuah artikel dari SAYS Malaysia, Yen menceritakan bagaimana dia ke sekolah hanya dengan sedikit uang saku.

"Cara keluargaku mendidik sangat ketat. Bahkan, aku tak diberi banyak uang saku. Ketika masih di sekolah, uang saku temanku biasanya jauh lebih banyak," kata Yen, seperti dikutip banyak media di Hong Kong yang Liputan6.com lansir dari Free Malaysia Today, Senin (28/5/2018).

Dia bercerita bahwa pakaian bermerek pertamanya dari Viktor & Rolf merupakan hadiah dari kakak laki-lakinya ketika dia berulang tahun ke-17.

Asal-usul aturan ketat padanya ternyata berasal dari sang nenek.

Yen menjelaskan bahwa neneknya menasihati sang ayah bahwa cucunya tak harus dibesarkan seperti "putri", hanya karena dia berasal dari keluarga kaya.

Sementara sang ayah, yang kini jadi orang terkaya di Malaysia, juga melakukan pendekatan tak biasa dalam pendidikan anaknya. Dia tak pernah memaksanya mendapat nilai bagus di sekolah.

"Ayahku terus mengatakan bahwa sekolah tak hanya tentang belajar dan mendapatkan nilai bagus, tetapi sebaliknya, pendidikan yang didapat itu untuk memperluas cakrawala seseorang," demikian laporan SAYS Malaysia.

"Ayahku tak pernah memaksaku mendapat nilai A dalam ujian, dan dia mengatakan tak masalah jika saya mendapat nilai B."

Pendekatan pendidikan sang ayah itu justru membuahkan hasil yang indah, Yen unggul secara akademis dan akhirnya diterima di Stanford dan Harvard sebelum akhirnya menetap di Hong Kong setelah lulus.

Wundrful, sebuah situs online yang menyoroti sosok di balik sebuah merek mengatakan, toko milik milik Yen Kuok yang menjual barang branded online, Guiltless, adalah yang pertama di Hong Kong menawarkan barang-barang mewah dengan harga murah.

"Selain mengumpulkan dan menguras barang-barang mewah bekas, situs ini juga menawarkan barang-barang baru dari koleksi sebelumnya dengan diskon hingga 80 persen dari harga eceran asli," SAYS Malaysia melaporkan.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Awal Memulai Bisnis

Yen Kuok, putri orang terkaya di Malaysia, Robert Kuok. (Instagram @yenskiboo)
Yen Kuok, putri orang terkaya di Malaysia, Robert Kuok. (Instagram @yenskiboo)

Dengan mengantongi sedikit modal, Yen Kuok memulai bisnisnya. Ia terpaksa harus menjadi model barang dagangannya dan memotong gambar kepalanya sebelum foto itu diunggah ke situs.

Tak lama kemudian, laba mulai mengalir, dia dapat menyewa model dan membayar fotografer profesional untuk mengambil gambar yang lebih baik untuk barang dagangannya.

"Akhirnya, saya mengerjakan bagian pengemasan untuk pembeli. Setelah sekitar lima bulan trial and error, akhirnya kami bisa berdiri," kata Yen Kuok kepada Wundrful.

Ayahnya pasti bangga.

Robert Kuok, ayah Yen, kini merupakan penasihat utama PM Malaysia Mahathir Mohamad.

Menurut Forbes, ia memiliki total kekayaan sekitar USD 14.7 miliar pada Februari 2012, menjadikannya orang terkaya di Malaysia dan terkaya kedua di Asia Tenggara setelah Dhanin Chearavanont dari Thailand. Menurut Daftar Miliuner Dunia Forbes 2015, Robert Kuok menempati urutan ke-110.

Pada Desember 2012, menurut Indeks Miliuner Bloomberg, Kuok memiliki jumlah kekayaan sebesar USD 17,3 miliar yang menjadikannya orang terkaya ke-40 di dunia.

Ia menjadi orang terkaya di Malaysia, melalui induk perusahannya, Kuok Group, dengan bidang bisnis yang beragam beragam mulai dari pabrik gula, tepung, minyak, pertambangan, hotel, kelapa sawit, angkutan, properti dan media yang tersebar di berbagai negara, seperti Singapura, Filipina, Thailand, Indonesia, China, Fiji, dan Australia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya