Bus Jatuh ke Jurang Sedalam 213 Meter di India, 48 Orang Tewas

Sebuah bus di India dilaporkan jatuh ke jurang sedalam 213 meter, tepatnya di kaki bukit Himalaya. Akibatnya, 48 orang tewas.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 02 Jul 2018, 16:03 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2018, 16:03 WIB
Sebuah bus masuk jurang ratusan meter di India pada Minggu, 1 Juli 2018, menyebabkan 48 orang tewas (AFP)
Sebuah bus masuk jurang ratusan meter di India pada Minggu, 1 Juli 2018, menyebabkan 48 orang tewas (AFP)

Liputan6.com, New Delhi - Sedikitnya 48 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika sebuah bus yang kelebihan muatan, terguling jatuh ke dalam jurang sedalam 213 meter di utara India.

Kepala pemerintahan negara bagian Uttarakhand, Trivendra Rawat, mengatakan bus tersebut terperosok ke jurang terjal di kawasan kaki bukit Himalaya, menjelang Minggu petang, 1 Juli 2018.

Dikutip dari South China Morning Post, Senin (2/7/2018), para korban selamat masih dirawat di rumah sakit. Namun banyak di antaranya mengalami luka serius, mulai dari patah tulang hingga gegar otak ringan.

Salah seorang pejabat polisi India, Manoj Kumar, mengatakan bahwa sebagian besar jenazah ditemukan dalam kondisi terhimpit bangku bus.

"Orang-orang memenuhi kabin bus, seperti ikan sarden yang dikalengkan," kata Kumar, seraya menyebut tujuh korban selamat berada dalam kondisi kritis.

Ditambahkan Kumar, operasi penyelamatan sempat terkendala beberapa jam akibat cuaca buruk, berupa hujan deras disertai angin kencang.

"Hujan (turun) sejak pagi, dan bahkan dua hari lalu sempat memicu tanah longsor, tidak jauh dari lokasi kecelakaan," kata Kumar.

Menurut keterangan polisi, bus nahas tersebut berkapasitas 28 kursi. Namun, ketika kecelakaan terjadi, jumlah penumpang yang diangkut mencapai lebih dari dua kali lipat, yakni 60 orang.

Selain kelebihan muatan, bus tersebut juga harus menghadapi kondisi jalan yang rawan akibat hujan deras, dan melintasi jalanan berkelok di area perbukitan.

Ditambah dengan masih banyaknya jaringan jalan yang buruk dan kondisi armada transportasi berusia tua, India mencatat angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas sebanyak 110 ribu jiwa setiap tahunnya, dalam satu dekade terakhir.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pesawat Tabrak Bangunan

Pesawat tabrak bangunan di Mumbai, India. (AFP)
Pesawat tabrak bangunan di Mumbai, India. (AFP)

Sebelumnya, kecelakaan transportasi juga terjadi di wilayah India lainnya, yakni sebuah pesawat menabrak bangunan di timur Mumbai dan menyebabkan lima orang tewas di tempat.

Pejabat pemadam kebakaran mengatakan kepada BBC Marathi yang dikutip pada Kamis, 28 Juni bahwa korban tewas termasuk empat orang dalam penerbangan dan satu orang di darat.

Laporan awal mengatakan pesawat jatuh saat pilot mencoba mendarat. Kapal terbang tersebut langsung terbakar setelah itu.

"Saya sedang mengendarai sepeda ketika melihat pesawat itu jatuh," kata seorang saksi mata bernama Prathamesh Lokhande kepada Janhavee Moole dari BBC Marathi.

"Saya bergegas ke tempat itu dan membantu petugas pemadam kebakaran mengevakuasi jasad untuk dibawa ke rumah sakit."

Mengetahui insiden tersebut, mantan Menteri Penerbangan India, Praful Patel, mengunggah ungkapan belasungkawa.

Seorang pejabat senior polisi mengatakan kepada BBC, pesawat itu dijual kepada pihak pribadi oleh pemerintah negara bagian Uttar Pradesh.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya