Liputan6.com, Jakarta - Selama ini manusia selalu berupaya untuk mengonsumsi makanan yang higienis dan bersih. Jangankan sampai jatuh ke lantai, terkena sedikit debu saja kita sudah tak berani lagi untuk mengonsumsi makanan tersebut.
Namun, di dunia ini ada sejumlah makanan dan minuman yang ternyata dibuat dan diolah dari kotoran. Awalnya makanan dan minuman ini mengundang kontroversi. Tetapi bagi sebagian orang, rasa dari olahan ini sangat enak. Sehingga ada dilema yang melanda.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa di antaranya bahkan ada yang diproses melalui fermentasi hewan, dimakan, lalu dibuang jadi kotoran. Sisa-sisa pembuangan dari hewan inilah yang kemudian diambil bagian-bagian tertentunya dan dijadikan makanan dan minuman.
Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Jumat (24/8/2018), berikut 5 makanan dan minuman yang diproses dan diolah dari kotoran:
Â
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Kopi Luwak
Kopi adalah salah satu minuman yang paling banyak disukai masyarakat dunia. Setiap wilayah di seluruh dunia pun punya banyak keragamannya. Dari sekian banyak kopi yang ada, salah satu yang paling favorit adalah kopi luwak.
Kopi luwak adalah salah kopi paling mahal sendunia dan dihasilkan dari biji-biji yang telah menjadi bagian dari tinja luwak, hewan khas Asia Tenggara. Mulanya, hewan ini menelan bulir-bulir buah kopi, tapi tidak mencernanya.
Karena sudah melewati proses pencernaan, biji-biji itu menjadi kurang masam, berkurang proteinnya, dan berkurang pula kadar kafeinnya. Hasil akhirnya adalah kopi luwak yang rasanya lembut beraroma dan tidak terlalu pahit.
Â
Advertisement
2. Teh Hijau Tinja Panda
Panda dikenal tidak menyukai terlalu banyak jenis makanan selain bambu. Tapi menurut pengusaha teh, panda hanya mencerna sekitar 30 persen gizi dalam bambu, sehingga tinja panda masih kaya akan vitamin dan mineral dari tumbuhan tersebut. Cocok untuk pupuk.
An Yashi, pengusaha, pakar alam liar, sekaligus pengajar di Sinchuan University itu mengubah tinja panda menjadi teh hijau yang unik. Teh garapannya disuburkan dengan tinja panda sehingga memberi dampak istimewa.
Harga teh tinjau itu mencapai US$ 35 ribu untuk 1 pon, sekitar 454 gram.
Â
3. Chicha
Chicha adalah bir jagung yang dibuat di Andes. Bir itu memegang peran penting dalam budaya-budaya Inca dan Aztec, yang menganggap kemabukan sebagai kegiatan spiritual dan berbagi minuman sebagai tanda persahabatan.
Secara tradisional, Chicha diproses secara berbeda dari versi yang ada sekarang. Untuk memulai proses fermentasi, pembuat Chicha mengulum tepung jagung dengan lidahnya sehingga lembab karena ludah mereka.
Enzim dalam ludah kita cukup untuk mengubah kanji jagung menjadi gula yang dapat berfermentasi. Setelah itu barulah dijadikan bir.
Â
Advertisement
4. Sarang Burung Walet
Sarang burung walet dikenal juga sebagai "kaviar dari timur" karena harga yang selangit. Burung walet membangun sarang menggunakan ludah mereka ketika sedang membesarkan anak burung, lalu ditinggalkan sesudah kegunaannya selesai.
Dikenal sebagai Yan Wo di China, sup sarang burung yang berprotein tinggi dipakai dalam sup, tonik, bahkan makanan penutup. Satu dekade lalu, diperkirakan ada sekitar 1000 lahan sarang burung dan sekarang ada sekitar 60 ribu. Industri air liur walet ditaksir bernilai US$ 5 miliar.
Â
5. Un, Kono Kuro
Minuman beralkohol itu dibuat dari bahan yang tidak biasa, yaitu kopi. Tapi, kopi itupun dibuat dari biji-biji kopi yang dikumpulkan oleh gajah-gajah di Yayasan Gajah Segitiga Emas di Thailand.
Seperti kopi luwak, biji-biji kopinya juga melewati sistem pencernaan. Tapi, kopinya dicerna dalam sistem pencernaan gajah. Untuk 33 kilogram biji kopi yang ditelan, hanya ada satu kilogram yang bisa dipakai ketika keluar bersama tinja gajah.
Advertisement