Bikin Bergidik, Ini 6 Kuburan Massal Kuno yang Ditemukan di Bawah Gedung Modern

Tak disangka, ternyata sejumlah gedung modern ini dibangun di atas kuburan massal. Bikin ngeri!

oleh Afra Augesti diperbarui 04 Okt 2018, 19:40 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2018, 19:40 WIB
Dibantu Eskavator, Puluhan Korban Gempa Tsunami Palu Dimakamkan Massal
Puluhan jenazah dikubur massal menggunakan eskavator di TPU Peboya Indah, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). Jenazah yang merupakan korban gempa tsunami dikubur tiga lapis. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Kuburan massal adalah makam yang digali untuk jasad orang-orang yang identitasnya tidak dikenali dan jenazahnya perlu dengan segera dikebumikan. Biasanya, berisi puluhan, ratusan, ribuan, hingga jutaan jasad dalam satu liang.

Pada zaman dahulu kala, orang-orang di berbagai belahan dunia menggali kuburan massal untuk mengubur mereka yang tewas karena perang, penyakit, kelaparan berskala besar, bencana alam, atau korban-korban ritual. Lalu, bagaimana kondisi makam tersebut setelah melewati dekade?

Mengutip List Verse, Kamis (4/10/2018), sebagian besar makam sudah tidak lagi berbekas atau meninggalkan jejak, sebab di atasnya telah dibangun gedung-gedung megah nan modern.

Berikut adalah 6 kuburan massal kuno di dunia yang dianggap mengerikan.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

1. Angkatan Darat yang Terlupakan di Inggris

Siege of York
Siege of York. (Wikimedia/Creative Commons)

Sebuah kuburan massal yang dipenuhi oleh jasad 113 pria, ditemukan di luar tembok kota Yorkshire, Inggris, pada tahun 2008. Jenazah-jenazah itu diyakini sebagai tentara yang gugur saat Perang Saudara Inggris (1642-1651).

Para prajurit ini telah bertempur dalam Pengepungan 1644 di York, di mana mereka meninggal karena penyakit --kemungkinan besar disebabkan oleh tifus.

Ratusan jasad tersebut ditemukan di sepanjang tembok kota, di mana pasukan TOliver Cromwell Parliamentarian Army yang berada di bawah komando Lord Fairfax, berkemah selama Pengepungan York pada puncak Perang Saudara Inggris.

Kerangka-kerangka itu ditemukan berjajar rapi dalam satu baris dan terlentang. Setidaknya 87 di antaranya merupakan laki-laki. Sebagian besar dari mereka juga berusia antara 35-49 tahun.

2. Kuburan Massal Perempuan-Perempuan China

Ilustrasi tengkorak manusia
Ilustrasi (AFP/Vano Shlamov)

Para arkeolog di Negeri Tirai Bambu menemukan sekitar 80 tengkorak di reruntuhan Shimia, kota kuno terbesar yang pernah ditemukan di Tiongkok.

Tengkorak-tengkorak itu, yang semuanya ditemukan tanpa tubuh, diyakini berasal dari sekelompok gadis. Para perempuan muda ini digunakan sebagai tumbal oleh manusia dan tengkorak mereka digunakan untuk membangun tembok kota kuno tersebut.

Sebagian tengkorak ditemukan di lubang di sepanjang gerbang timur kota, sementara beberapa lainnya ditemukan di sekitar tembok kota. Tengkorak-tengkorak itu menunjukkan tanda-tanda kekerasan, yakni dipukul sebelum akhirnya dibakar.

Ilmuwan menduga, para wanita tersebut tewas karena pembantaian massal, saat mereka ditangkap oleh tentara karena dianggap sebagai musuh atau tahanan yang berupaya kabur. Selain tengkorak, ditemukan pula sekitar 100 mural dan batu giok.

3. Kuburan Massal Galeri Uffizi di Italia

Galeri Uffizi di Italia
Galeri Uffizi di Italia. (Wikimedia/Creative Commons)

Pada tahun 2014, kuburan massal berusia 1.500 tahun ditemukan di Florence, Italia, di bawah Galeri Uffizi yang terkenal. Lebih dari 60 kerangka ditemukan di makam tersebut. Kuburan itu diyakini telah digali pada Abad ke-5.

Menurut arkeolog lokal, jasad-jasad tersebut tidak menunjukkan adanya bekas luka, terbakar, atau kekurangan gizi.

Para arkeolog yakin bahwa jenazah-jenazah itu bukanlah korban perang, kelaparan, atau kekerasan, melainkan korban dari epidemi, seperti Black Death, yang menewaskan ribuan orang di Eropa.

4. Kuburan Massal di University of Cambridge

University of Cambridge
The Bridge of Sighs di St John's College. (Wikimedia/Creative Commons)

Di bawah St. John's College di University of Cambridge, terdapat kuburan massal. Makam ini pertama kali dievakuasi pada tahun 2011 dan ada sekitar 1.300 potongan tubuh manusia yang ditemukan dan beberapa barang berharga.

Makam yang berada di bawah Old Divinity School di St. John's College ini diyakini telah digali antara Abad ke-13 dan ke-15. Situs ini sebenarnya adalah rumah sakit kuno.

Rumah sakit itu dijalankan oleh para biarawan dan melayani orang-orang miskin yang sakit, seperti tunawisma, ibu hamil dan penderita kusta yang dikucilkan. Sebagian besar kerangka tersebut diyakini oleh para arkeolog sebagai jenazah pasien yang meninggal.

Rumah sakit ini dikonfirmasi sebagai salah satu rumah sakit terbesar Abad Pertengahan. 

5. Kuburan Massal Toko Monoprix di Paris

Toko Monoprix di Paris
Lokasi Monoprix, yang merupakan bekas kantor pusat perusahaan Félix Potin, di Paris. (Wikimedia/Creative Commons)

Pada awal tahun 2015, para arkeolog dipanggil untuk memeriksa ruang bawah tanah Toko Monoprix di Paris, Prancis, yang akan diubah menjadi ruang penyimpanan tambahan.

Betapa terkejutnya pemilik toko mewah itu dan ilmuwan ketika menemukan kerangka tubuh manusia yang berjumlah 200. Delapan kuburan juga ditemukan di lokasi kejadian dan kemungkinan akan ada lebih banyak lagi, jika mereka melakukan penggalian lebih jauh.

Tiap makam umumnya berisi hingga 20 tubuh, tetapi ada satu yang diisi lebih dari 150.

Toko Monoprix sendiri sebenarnya berdiri di atas tanah yang sebelumnya merupakan lokasi dari rumah sakit kuno "Hopital de la Trinite". Rumah sakit ini beroperasi dari Abad ke-12 hingga ke-17.

Jasad-jasad itu tampaknya telah dikubur pada saat yang bersamaan dan diduga merupakan korban dari epidemi massal dari wabah yang terjadi di Paris antara Abad ke-14 dan ke-16.

6. Kuburan Massal Bayi di Inggris

Buckinghamshire
Gereja Buckingham dilihat dari seberang Ouse. (Wikimedia/Creative Commons)

Pada tahun 1912, sebuah kuburan massal yang berisi 97 jasad bayi ditemukan di Buckinghamshire, Inggris, oleh Alfred H. Cocks. Namun ia gagal untuk menyelidiki kerangka-kerangka tersebut. 

Hingga akhirnya, arkeolog Dr. Jill Eyers melihat kerangka bayi di sebuah arsip museum pada tahun 2008 dan memutuskan untuk memeriksanya.

Riset mengungkapkan, bayi-bayi itu dikubur antara 150-200 SM.

Pada awalnya, Dr. Eyers percaya bayi-bayi itu dikubur oleh pelacur di rumah bordil. Namun, ia kemudian menyatakan keraguannya, karena rumah bordil kuno biasanya membunuh bayi laki-laki, tetapi menyelamatkan bayi perempuan agar bisa dijadikan "ladang bisnis".

Namun demikian, jumlah antara jasad bayi laki-laki dan perempuan hampir sama di pemakaman massal Buckinghamshire.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya