Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, Tanah Air dihebohkan dengan kasus beredarnya foto vulgar seorang polisi wanita (polwan) berinisial DW atau Brigpol DW di Facebook. Akibatnya, dia harus "menelan pil pahit" dengan pemecatan secara tidak hormat atau disingkat PTDH.
Baca Juga
Advertisement
Cerita tersebarnya foto vulgar polwan yang bertugas di Satuan Sabhara Polrestabes Makassar itu bermula saat ia berkenalan dengan seorang narapidana melalui Facebook. Kepada DW, pelaku mengaku sebagai polisi berpangkat komisaris.
Brigpol DW pun kepicut pada si napi, sehingga dia mau mengirimkan potret dirinya dengan pose sensual nan seksi. Bahkan disebut hampir setengah bugil. Padahal, dia sudah menikah dan dikaruniai seorang anak. DW pun dituduh telah selingkuh.
Selain di Indonesia, skandal serupa Brigpol DW juga pernah terjadi di negara-negara besar di dunia. Ada sedikitnya 5 kasus terkenal yang melanda para pejabat, bahkan sejak pertengahan 1970-an.
Para petinggi negara itu bahkan selingkuh dengan budak atau pembantu mereka. Berikut kisahnya, seperti dikutip dari berbagai sumber.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
1. Thomas Jefferson
Thomas Jefferson, presiden ke-3 Amerika Serikat, dituduh sebagai ayah dari anak-anak budaknya, Sally Hemings, oleh jurnalis James Callender (yang juga mempublikasikan perselingkuhan Alexander Hamilton) dalam kontroversi Jefferson-Hemings.
Hemings adalah saudara tiri dari mendiang istri Jefferson, Martha. Berdasarkan bukti DNA pada 1998, salah satu kerabat Thomas Jefferson, atau Thomas Jefferson sendiri, merupakan ayah dari keenam anak Sally Hemings.
Pada Januari 2000, komite penelitian di Thomas Jefferson Foundation menyimpulkan, semua bukti yang ditemukan mengindikasikan bahwa Thomas Jefferson adalah ayah biologis dari Eston Hemings, dan ia juga ayah dari keenam anak Sally Hemings yang terdaftar dalam catatan Monticello.
Advertisement
2. Andrew Jackson
Andrew Jackson merupakan anggota Kongres, Senator, gubernur terpilih Florida, yang kemudian menjabat sebagai presiden Amerika Serikat.
Kisah cintanya rumit. Ia menikahi seorang janda bernama Rachel Donelson Jackson pada tahun 1791.
Rachel dan Jackson percaya bahwa perceraian Rachel dengan suami pertamanya yang kejam dan doyan mabuk, Lewis Robards, sudah rampung.
Namun, rupanya Robards tidak pernah menyelesaikan berkas-berkas dokumen perceraiannya, sehingga pernikahan Jackson dan Rachel dianggap batal pada 1791.
Lalu, pasangan itu (Jackson dan Rachel) harus mengulangi upacara pernikahan mereka pada 1794. Sepanjang kariernya kemudian, lawan-lawan Jackson menyebut Rachel sebagai seorang bigamis (wanita bersuami dua).
Rumor ini sampai ke telinga sang istri dan membuatnya depresi, sampai akhirnyaia jatuh sakit. Tak lama setelah dia terpilih sebagai presiden pada tahun 1828 (tetapi sebelum pelantikan), Rachel menderita kejang hebat dan akhirnya harus tutup usia.
Jackson menyalahkan semua trageei ini atas tuduhan bigami selama kampanye, dan dia kehilangan sang istri untuk selamanya pada tahun 1828.
3. Ernie Konnyu
Ernie Konnyu, anggota DPR dari Parta Republik, dituduh melakukan pelecehan seksual. Dia pernah meminta seorang ajudan wanita untuk memindahkan label nama yang dia kenakan karena benda itu menarik perhatiannya pada payudara perempuan tersebut.
Dalam contoh lain, ia dilaporkan telah secara sengaja dan tak sopan menyentuh lutut pelobi Polly Minor saat makan siang. Setelah itu, timbulah keributan.
Para pimpinan GOP atau Partai Republik tidak senang dengan temperamen Konnyu yang mesum, jadi mereka menggunakan profesor Stanford Tom Campbell untuk menggulingkan dan mengganti Konnyu pada Juni 1987.
Kini, Konnyu tak lagi menggeluti dunia politik.
Advertisement
4. Bill Clinton
Skandal perselingkuhan Bill Clinton bukan lagi rahasia umum. Bill Clinton, yang menjadi presiden ke-42 AS, pernah kepergok melakukan hubungan seks oral dengan staf magang di Oval Office, Gedung Putih.
Gadis muda itu bernama Monica Lewinsky. Kasus ini pun dengan cepat merebak luas karena disiarkan di banyak televisi lokal dan internasional pada pada 26 Januari 1998 --termasuk pemberitaan oleh media lain seperti koran, surat kabar, dan online.
"Saya tidak berhubungan seksual dengan wanita itu, Nona Lewinsky," tukas Clinton dalam sebuah pernyataan kepada para wartawan.
Skandal tersebut menyebabkan pemakzulan Clinton yang dilakukan oleh DPR. Para anggota mengatakan bahwa Clinton telah disumpah, namun sumpahnya itu palsu. Clinton juga dianggap telah berbohong tentang perselingkuhan di bawah sumpah.