Diduga Hina Raja Malaysia yang Turun Takhta Demi Cinta, 3 Orang Dipolisikan

Tiga orang ditangkap atas dugaan menghina Raja Malaysia yang turun takhta demi cinta, melalui akun media sosial Twitter dan Facebook.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 09 Jan 2019, 17:22 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2019, 17:22 WIB
Sultan Malaysia dan Miss Moskow
Sultan Muhammad V, Raja ke-15 Malaysia, saat menghadiri upacara penyambutan di Parliament House di Kuala Lumpur, 13 Desember 2016. (Liputan6.com/Afra Augesti)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Tiga orang dipolisikan gara-gara diduga menghina Raja Malaysia, Sultan Muhammad V yang belum lama ini rela tinggalkan takhta demi cinta.

"Ada dua pria dan satu wanita yang ditangkap atas dugaan penghinaan terhadap Sultan Muhammad V," kata Inspektur Jenderal Polisi Kerajaan Malaysia, Mohamad Fuzi Harun pada Rabu (9/1/2019) seperti dikutip Channel News, Rabu (9/1/2018).

Mohamad Fuzi Harun mengatakan, kedua pria masing-masing berusia 46 dan 27 tahun, sementara wanitanya berusia 26 tahun. Mereka ditangkap pada Selasa 8 Januari.

Minggu lalu, Sultan Muhammad V mengundurkan diri sebagai Raja Malaysia, membenarkan rumor yang beredar online selama beberapa pekan sebelumnya.

"Penangkapan dilakukan setelah kami menerima sejumlah laporan mengenai pengguna akun media sosial yang memposting komentar berisi penghinaan terhadap Sultan Muhammad V," kata kepala polisi itu dalam pernyataannya.

"Mereka yang ditangkap adalah pemilik dua akun Twitter (@azhamaktar dan @aliaastaman) dan pemilik akun Facebook dengan nama Eric Liew," tambahnya.

 

Saksikan juga video terkait Raja Malaysia, Sultan Muhammad V berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lengsernya Sang Raja Malaysia

Raja Malaysia Sultan Muhammad V memutuskan turun takhta meski baru dua tahun menjabat
Raja Malaysia Sultan Muhammad V memutuskan turun takhta meski baru dua tahun menjabat ( AFP-JIJI)

Meski tak gaduh, Negeri Jiran sedang menghadapi situasi yang luar biasa. Sehari sebelumnya, sang Kepala Negara, Sultan Muhammad V memutuskan turun takhta. Itu adalah kali pertama terjadi sepanjang sejarah Malaysia pasca-kemerdekaan dari Inggris pada 1957. 

"Istana Negara mengumumkan bahwa Seri Paduka Baginda Tuanku meletak jawatan sebagai Yang di-Pertuan Agong XV," demikian pernyataan pihak kerajaan pada Minggu 6 Januari 2018, seperti dikutip dari Bernama.

Dalam sistem monarki konstitusional Malaysia, pemilihan raja dilakukan setiap lima tahun, dengan sistem rotasi. Sultan Muhammad V, raja Kelantan, baru duduk di singgasana selama dua tahun. 

Dalam empat pekan, Majilis Raja-Raja akan memilih penguasa baru. Dalam masa itu, penguasa Perak, Sultan Nazrin akan menjabat sebagai pelaksana tugas Yang di-Pertuan Agong. Ia tak otomatis naik takhta. Apalagi, secara rotasi, giliran Sultan Pahang yang akan berkuasa. 

Krisis di kerajaan Malaysia bermula saat Sultan Muhammad V menjalani cuti selama dua bulan dengan alasan kesehatan pada November 2018 lalu. Namun, yang kemudian beredar justru foto sang raja duduk di pelaminan.

Ia dikabarkan menyunting Miss Moskow 2015, Oksana Voevodina yang masih berusia 25 tahun. 

Kabar pernikahan pasangan beda usia 24 tahun itu ramai di media sosial. Sejumlah media Malaysia sempat mengabarkannya, sebelum menarik artikel soal itu. Sementara, pihak istana memilih diam, Perdana Menteri Mahathir Mohamad pun mengaku tak tahu. 

Rumor soal turun takhta juga bikin gaduh di dunia maya, sebelum akhirnya terbukti itu bukan gosip belaka. 

"Seperti halnya Anda, saya mendengar banyak rumor...Saya tidak menerima surat atau petunjuk resmi soal apapun. Jadi saya tak ingin bicara terkait rumor," kata PM Malaysia Mahathir Mohamad dalam sebuah konferensi pers sebelum pengumuman turun takhta dikeluarkan.

Belakangan, PM Mahathir mengungkapkan, pemerintah menerima pengunduran diri Sultan Muhammad V. "Hal tersebut sesuai dengan konstitusi," kata dia pada Senin 7 Januari 2019, seperti dikutip dari situs Channel News Asia.

Mahathir berharap raja baru segera dipilih. Sebab, sebagai perdana menteri, ia harus beraudiensi dengan kepala negara untuk membahas hal-hal tertentu.

Sementara, Deputi PM Malaysia Wan Azizah Wan Ismail mengaku bersedih. Namun, ia menghormati keputusan pengunduran diri Sultan Muhammad V.

Ia mengatakan, kemenangan Koalisi Pakatan Harapan dalam Pemilu Malaysia adalah salah satu peristiwa bersejarah dalam masa kepemimpinan Sultan Muhammad V.

"Baginda juga memberi pengampunan kepada suami saya (Anwar Ibrahim)," kata dia dalam sebuah acara Minggu malam.

Hingga kini belum jelas apa alasan raja berusia 49 tahun itu melengserkan diri. Apakah ia dipaksa atau sukarela?

Sebelumnya, media Malaysia The New Straits Times melaporkan, Dewan Penguasa -- sebuah badan yang terdiri dari berbagai sultan yang mewarisi jabatannya secara turun-temurun dan para pemimpin provinsi sipil lainnya -- menggelar pertemuan mendadak Rabu malam.

Dan, meski belum terkonfirmasi, keputusan Raja Malaysia Sultan Muhammad V konon dikaitkan dengan pernikahannya dengan Oksana Voevodina. Atau lebih tepatnya, masa lalu perempuan ayu tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya