Komentar Negatif di Media Sosial untuk Menantu Kerajaan Inggris Bikin Resah

Rumah tangga Kerajaan Inggris mengaku resah karena meningkatnya komentar negatif terhadap Kate Middleton dan Meghan Markle di media sosial.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 01 Feb 2019, 07:31 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2019, 07:31 WIB
Gaya Kate Middleton dan Meghan Markle Saat Natal
Kate Middleton dan Meghan Markle bersama suaminya Pangeran William dan Pangeran Harry saat menghadiri perayaan Natal kerajaan di Gereja St Mary Magdalene di Sandringham, Inggris (25/12). (AFP Photo/Paul Ellis)

Liputan6.com, London - Kediaman resmi keluarga Kerajaan Inggris, Istana Kensington, telah meminta bantuan perusahaan media sosial dalam memerangi ancaman kekerasan yang semakin meningkat pada istri pangeran negara itu, Kate Middleton dan Meghan Markle.

Rumah tangga kerajaan --yang mengawasi kantor Pangeran William dan Kate, dan Pangeran Harry dan Meghan-- telah secara langsung meminta bantuan kepada Instagram dan Twitter, dalam mengendalikan komentar kasar yang ditujukan pada kedua wanita itu, lapor sebuah sumber.

Dikutip dari CNN pada Kamis (31/1/2019), penyalahgunaan sering dilakukan terhadap salah seorang putri dari pendukung putri lainnya.

Nada komentar, beberapa di antaranya bersifat seksis dan rasis, dianggap mengancam keluarga Kerajaan Inggris, sehingga penanggulangannya sangat menantang, kata sumber itu.

Sementara sebagian besar komentar bernada bijaksana dan positif, hanya perlu beberapa orang untuk mengubahnya menjadi percakapan yang tidak sehat, kata sumber itu menambahkan.

Sejak memiliki akun media sosial, Istana Kensington selalu menghapus dan melaporkan segala sesuatu yang dianggap kasar, rasis, seksis atau memicu kekerasan.

Sayangnya, hal itu baru berlaku di Instagram, sehingga pihak rumah tangga Kerajaan Inggris perlu untuk mendesak situs mikroblog itu dalam menyediakan fitur pemantau ujaran kebencian yang lebih komprehensif.

Di lain pihak, seorang juru bicara Twitter mengatakan bahwa perusahaan tersebut tidak berhak mengomentari akun individu, untuk "alasan privasi dan keamanan".

Tetapi, sumber itu menambahkan: "Kebijakan perilaku kasar kami dengan jelas menyatakan bahwa kami tidak mentolerir perilaku yang melecehkan, mengancam, atau menggunakan ketakutan untuk membungkam suara orang lain."

Di saat bersamaan, Instagram tidak mengomentari masing-masing akun, tetapi memiliki serangkaian fitur untuk melawan komentar yang mengganggu dan menyinggung.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Dukungan untuk Melawan Komentar Negatif

Ilustrasi Bendera Inggris
Ilustrasi (iStock)

Sementara itu, pada Senin 28 Januari, sebuah majalah gaya hidup terkemuka di Inggris meluncurkan kampanye yang menyerukan orang untuk mengubah perilaku online mereka, dan berpikir dua kali sebelum mengunggah kata-kata yang melecehkan.

Majalah Hello meluncurkan kampanye #HelloToKindness sebagai tanggapan langsung terhadap peningkatan bahasa ofensif yang ditujukan pada kedua istri pangeran Inggris.

Dalam sebuah pesan video, editor majalah itur, Emily Nash, mengatakan: "Kami mengambil sikap dan mengatakan #HellotoKindness. Bagi kami, tidak dapat diterima untuk mengadu domba dua wanita."

"Tidak akan diterima jika berkomentar kasar, mengancam, rasis atau seksis secara daring. Dan tidak dapat diterima untuk menyerang pengguna lain hanya karena mereka tidak setuju dengan Anda," lanjutnya.

Sehari setelahnya, lebih dari 24 jam setelah peluncuran kampanye tersebut, Nash menambahkan: "Kami telah diliputi oleh respons terhadap #HelloToKindness, (dengan) pesan-pesan dukungan yang datang dari seluruh dunia ... sayangnya ada juga beberapa komentar kasar, yang menyoroti mengapa ini sangat diperlukan."

Peningkatan pelecehan yang ditujukan pada Kate Middleton dan Meghan Markle terjadi setelah berbulan-bulan laporan di berbagai tabloid Inggris, yang mengklaim bahwa mereka terkunci dalam perseteruan sejak lama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya