Liputan6.com, Korea Selatan - Demam K-Wave --julukan budaya populer Korea-- melanda banyak wilayah di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Paparannya meluas, tidak hanya dari musik dan drama televisi, melainkan juga peningkatan minat terhadap sektor pariwisatanya.
Menurut data Korea Tourism Agency (KTO) Jakarta pada kuartal ketiga 2018, sebagaimana pernah ditulis oleh Liputan6.com, jumlah wisatawan Indonesia ke Korea Selatan tercatat berjumlah hampir 130 ribu orang.
Advertisement
Baca Juga
Data tersebut menunjukkan kenaikan signifikan sebanyak 15,5 persen dari kuartal serupa di 2017 lalu.
Tiga destinasi favorit wisatawan Indonesia di Korea Selatan, masih menurut KTO, adalah Seoul, Busan, dan Pulau Jeju,
Jika Anda tertarik untuk berwisata ke Korea Selatan, pastikan juga untuk menyiapkan sedikit kemampuan berbahasa setempat, setidaknya untuk sekadar menyatakan ekspresi dasar saat berkomunikasi di sana.
Berikut adalah 13 ekspresi dasar yang perlu Anda ketahui untuk menjalin komunikasi dengan penduduk lokal saat berwisata ke Korea Selatan, sebagaimana dikutip dari Koreabridge.net pada Jumat (15/2/2019).
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
1. Annyeonghaseyo
Ini adalah cara masyarakat lokal dalam mengatakan "Halo!" Atau "Hai!". Orang Korea dikenal sangat sopan dan hormat terutama kepada orang tua. Jika Anda tidak menyapa orang yang lebih tua dari Anda, mereka akan sering menyebut Anda "tidak sopan".
Anda juga bisa mengatakan "Annyeong!" Ketika Anda ingin mengatakan "Selamat tinggal!" Atau "Sampai jumpa!" kepada lawan bicara. Namun, angan pernah menggunakan singkatan kata ini ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, jika Anda tidak ingin dimarahi.
Â
2. Kamsahamnida atau Gomapsumnida
Ungkapan ini berarti "Terima kasih" dalam bahasa Korea, dan sebaiknya dilakukan dengan ekspresi yang sangat antusias.
Â
3. Gwenchana
Anda dapat menggunakan ungkapan ini ketika ingin mengatakan "tidak apa-apa" atau "tidak masalah".
Harap perhatikan bahwa di Korea, sangat penting untuk menggunakan kata-kata formal ketika berbicara dengan seseorang yang lebih tua dari Anda, sebagai tanda penghormatan. Dalam hal ini, Anda harus menambahkan "-yo" di akhir kata, sehigga berbunyi "Gwenchanayo" bukannya "Gwenchana".
Â
Advertisement
4. Geurae
Ungkapan ini berarti "Baiklah", yang cenderung untuk menyepakati sebuah kompromi dengan penduduk lokal, di mana seseorang setuju untuk satu pendapat.
Â
5. Jinjja
Ungkapan ini diucapkan untuk menunjukkan rasa kaget, kurang lebih bermakna "Sungguh?" atau "Serius?".
Â
6. Daebak
Ini adalah ungakan untuk menunjukkan rasa kagum, di mana kurang lebih bermakna sebagai "luar biasa", atau bisa juga ditujukan untuk menyebut kata "enak" pada cita rasa makanan.
7. Ottoke
Biasanya ungkapan singkat ini digunakan untuk mempermudah kebingungan akan suatu hal, di mana kurang lebih berarti: "apa yang harus saya lakukan sekarang?".
Sebagai contoh:
Saya lupa di mana saya meletakkan Kartu Pengenal Orang Asing milik saya. Ottoke? (Apa yang harus saya lakukan sekarang?)"
Â
8. Aigoo
Kurang lebih ungkapan ini berarti ungkapan terkejut, seperti "ya ampun", atau "astaga".
Â
9. Wae
Konon katanya, ini merupakan kata serapan dari bahasa Inggris "why", yang berarti "kenapa?".
Advertisement
11. Olmayeyo
Secara harafiah berarti "berapa?" yang merujuk pada harga pembelian barang dalam kegiatan membeli di toko atau penjual lokal.
Â
11. Ige dan Geuge
Dalam aktivitas jual beli, kamu bisa mengatakan dua kata ini untuk menunjuk barang yang diinginkan, sebelum bertanya tentang harganya. Ige berarti "ini" dan geuge berarti "itu".