AS dan Korea Selatan Sepakat Membagi Biaya Kerja Sama Militer

Pemerintah AS dan Korea Selatan sepakat untuk membagi biaya operasional kerja sama militer di Asia.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 06 Feb 2019, 12:01 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2019, 12:01 WIB
20170417-Wapres AS Kunjungi Perbatasan Korsel - Korut-AP
Wakil Presiden AS, Mike Pence disambut tentara Amerika dan Korea Selatan setibanya di Camp Bonifas, pos komando PBB yang dipimpin AS, dekat bagian selatan Zona Demiliterisasi di perbatasan Korsel dan Korut, Senin (17/4). (AP Photo/Lee Jin-man)

Liputan6.com, Seoul - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan telah mencapai kesepakatan untuk berbagi biaya penempatan pasukan Negeri Paman Sam di negara Asia, kata kementerian luar negeri di Washington DC pada Senin 4 Februari.

"Amerika Serikat dan Republik Korea pada prinsipnya telah mencapai kesepakatan tentang Perjanjian Tindakan Khusus baru," kata seorang juru bicara.

"Kedua belah pihak berkomitmen untuk menyelesaikan masalah teknis yang tersisa secepat mungkin," lanjutnya sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Selasa (5/2/2019).

Kantor berita CNN mengutip seorang pejabat Kemlu AS yang mengatakan bahwa di bawah perjanjian terbaru, Korea Selatan akan meningkatkan kontribusi keuangannya menjadi hampir US$ 1 miliar, atau setara Rp 13,9 triliun.

Kesepakatan 2014 yang berakhir tahun lalu mengharuskan Seoul untuk membayar sekitar 960 miliar won (setara Rp 12 miliar) setahun untuk mempertahankan sekitar 28.500 tentara AS di Korea Selatan.

Kedua negara sekutu itu tidak dapat mencapai kesepakatan untuk memperbarui perjanjian, meskipun sudah ada 10 putaran pembicaraan sejak Maret tahun lalu.

Presiden AS Donald Trump telah berulang kali mengatakan bahwa Korea Selatan, di mana Washington telah menempatkan tentara sejak Perang Korea 1950-53, harus menanggung lebih banyak biaya.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, sebelumnya mengutip sumber diplomatik di Seoul, yang mengatakan bahwa AS tampaknya akan menerima permintaan Korea Selatan untuk berkontribusi di bawah US$ 1 miliar pada 2019, dan bahwa perjanjian itu akan berjalan selama setahun penuh sebagai lawan dari kesepakatan lima tahun sebelumnya.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Korea Selatan Berusaha Membatasi Kontribusinya

Ilustrasi bendera Korea Selatan (AP/Chung Sung-Jun)
Ilustrasi bendera Korea Selatan (AP/Chung Sung-Jun)

Yonhap mengatakan kedua pihak diperkirakan akan menandatangani kesepakatan terkait, awal pekan ini.

Sumbernya mengaitkan kompromi tersebut dengan upaya Washington untuk fokus pada diplomasi dengan Korea Utara menjelang pertemuan puncak kedua AS-Korea Utara, yang direncanakan berlangsung akhir bulan ini, 

Para pejabat Korea Selatan mengatakan Seoul telah berupaya membatasi bagiannya tidak lebih dari 1 triliun won, dan membuat perjanjian itu berlaku setidaknya selama tiga tahun.

Seorang legislator senior di partai berkuasa Korea Selatan mengatakan pada bulan lalu, perundingan menemui jalan buntu setelah Amerika Serikat membuat permintaan "mendadak dan tidak dapat diterima", bahwa Korea Selatan membayar lebih dari 1,4 triliun won per tahun.

Sekitar 70 persen dari kontribusi Seoul mencakup gaji sekitar 8.700 karyawan Korea Selatan yang menyediakan layanan administrasi, teknis, dan lainnya untuk militer AS.

Sebelumnya, militer AS juga memperingatkan para pekerja Korea di pangkalan mereka, bahwa kemungkinan akan pemutusan hubungan kerja pada pertengahan April, jika tidak ada kesepakatan tercapai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya