Setelah George Clooney, Kini Elton John Serukan Boikot Hotel Mewah Milik Brunei

Elton John bergabung dengan George Clooney untuk boikot jaringan hotel mewah milik Brunei Darussalam, terkait pemberlakuan hukuman mati bagi homoseksual.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 01 Apr 2019, 09:46 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2019, 09:46 WIB
Legenda Pop Elton John Bakal Gelar Tur Perpisahan September 2018
Legenda pop Elton John tampil bernyanyi sambil bermain piano sebelum mengadakan konferensi pers di New York (24/1). Pria 70 tahun ini tercatat sebagai salah satu musisi dengan penjualan terlaris sepanjang masa. (AFP/Timothy A. Clary)

Liputan6.com, London - Legenda musik pop Inggris Elton John bergabung dengan aktor George Clooney serukan boikot terhadap 9 hotel mewah milik Kesultanan Brunei Darussalam. Langkah itu dilakukan setelah pengesahan undang-undang hukuman mati bagi homoseksual di negara kaya minyak itu.

Seruan tersebut menambah daftar politikus dan selebritas global yang mengutuk undang-undang itu, karena dinilai melanggar hak asasi manusia, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Senin (1/4/2019).

"Saya memuji teman saya, #GeorgeClooney, karena mengambil sikap menentang diskriminasi anti-homoseksual dan kefanatikan yang terjadi di negara #Brunei --tempat di mana orang-orang gay dilecehkan, atau lebih buruk lagi-- dengan memboikot hotel-hotel milik Sultan," twit penyanyi kawakan itu pada Sabtu malam.

Elton, yang merupakan veteran aktivis LGBTI, mengatakan dirinya "merasa tidak tegas" dengan para staf hotel milik Brunei, namun "karena kita harus mengirim pesan bahwa perlakuan seperti itu tidak bisa diterima".

Sementara itu, sembilan hotel yang disebutkan oleh George Clooney berlokasi di Inggris, Prancis, Italia, dan Amerika Serikat (AS), di mana sebagian besar berlokasi di kawasan sangat elit.

Clooney menyerukan boikot tersebut sejak pekan lalu, dengan mengatakan: "Setiap kali kita menginap atau melakukan pertemuan, atau makan di salah satu dari sembilan hotel ini, kita memasukkan uang langsung ke kantong orang-orang yang memilih untuk melempari batu dan mencambuk mati warga mereka sendiri, karena memiliki orientasi seksual berbeda atau dituduh berzina."

Dengan cepat, seruan boikot oleh Clooney mendapat dukungan dari banyak pihak.

Menteri Pembangunan Internasional Inggris, Penny Mordaunt, menulis di Twitter: "Tidak seorang pun harus menghadapi hukuman mati karena siapa yang mereka cintai. Keputusan Brunei itu barbar."

Di belahan dunia lainnya, Mantan Menteri Selandia Baru Helen Clark menyebut hukum pidana tersebut "mengejutkan" dan "biadab".

Amnesty International meminta Brunei untuk "segera menghentikan rencananya dalam menerapkan hukuman kejam ini".

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Banyak Pihak Dukung Seruan Clooney

George Clooney
George Clooney (AFP)

Di AS, seruan Clooney menarik dukungan luas dari anggota parlemen di kedua sisi lorong politik, serta pernyataan kuat dari pemerintahan Donald Trump.

"Kami menentang keras pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran terhadap kelompok LGBTI, termasuk kekerasan apa pun bentuknya," kata Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.

LGBTI adalah singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, dan Intersex. Orang interseks adalah orang yang lahir dengan fitur fisik yang tidak sepenuhnya laki-laki atau perempuan.

Mantan Wakil Presiden AS Joe Biden --yang berasal dari kubu Demokrat-- mengetwit pada hari Jumat: "Merajam orang hingga mati karena homoseksualitas atau perzinaan (adalah hal) mengerikan dan tidak bermoral. Tidak ada alasan, bukan budaya, bukan tradisi, untuk jenis kebencian dan tidak manusiawi semacam ini."

Tidak jauh berbeda, Senator Ted Cruz dari kubu Republik, mengatakan di Twitter: "Ini (aturan) salah dan biadab. Amerika harus mengutuk hukum amoral dan tidak manusiawi ini, dan semua orang harus bersatu menentangnya."

Aktris Jamie Lee Curtis juga mengetwit untuk mendukung pendirian rekan aktornya. "Saya mendukung George Clooney, orang baik yang melakukan hal yang benar, melawan hukum yang tidak adil dan biadab."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya