83 Orang Palestina Terluka dalam Unjuk Rasa di Gaza

Menurut keterangan dari Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya terdapat 83 korban yang dirawat akibat bentrok.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Apr 2019, 14:22 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2019, 14:22 WIB
Palestina
Para pengunjuk rasa Palestina mengevakuasi seorang pria yang terluka dalam bentrokan Jumat (12/10) di sepanjang pagar yang memisahkan Israel dan Gaza yang dikuasai Hamas. (Khalil Hamra/AP)

Liputan6.com, Gaza - Puluhan warga Palestina terluka setelah bentrok dengan tentara di perbatasan Israel dan Gaza pada Jumat, 5 April 2019.

Dikutip dari laman dailystar.com, Sabtu (6/4/2019), menurut keterangan dari Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya ada 83 orang yang dirawat akibat bentrok.

Tidak disebutkan berapa banyak dari mereka yang terkena luka tembak, tetapi tiga orang dilaporkan dalam kondisi kritis.

Meski demikian, Kementerian Kesehatan Palestina menyebut jumlah ini lebih rendah dibadingkan minggu lalu.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan sekitar 10.500 warga Palestina ambil bagian dalam peristiwa itu, beberapa di antaranya melemparkan batu ke arah tentara.

Setidaknya 263 warga Palestina telah terbunuh akibat tembakan dari tentara Israel dalam protes mingguan yang selalu terjadi pada Jumat.

Sementara itu, dua tentara Israel telah terbunuh dalam periode yang sama dalam bentrokan di jalur Gaza.

Dalam aksi tersebut, warga Palestina menuntut hak untuk kembali ke kampung halaman mereka, setelah pada tahun 1948 sekitar 700.000 warga Palestina diusir atau mengungsi akibat perang yang mendorong berdirinya negara Israel.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bangun Tembok di Jalur Gaza Palestina

Lawan Tentara Israel, Wanita Palestina Bermodal Ketapel dan Batu
Pengunjuk rasa wanita Palestina berlari usai menembakkan batu menggunakan ketapel ke arah tentara Israel saat bentrok di Khan Younis, perbatasan Gaza, Jumat (10/8). Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata setelah bertempur dua hari. (AP Photo/Adel Hana)

Sementara itu, tembok sepanjang enam meter di jalur Gaza mulai dibangun oleh Israel, sejak awal tahun ini. Pagar itu dibangun untuk memperkuat daerah perbatasan, sebagaimana disampaikan oleh Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, Minggu 3 Januari 2019 sebelum rapat kabinet.

Menurut Menteri Pertahanan Israel, Avigdo Lieberman, pembangunan struktur bangunan telah dimulai sejak Kamis, 31 Januari 2019, dan diprediksikan akan selesai pada akhir tahun 2019.

"Sangat masif dan kuat," kata Lieberman dalam sebuah kesempatan, menjelaskan karakteristik tembok perbatasan yang tengah dibangun, dikutip dari Al Jazeera.

Selain tembok, Israel juga tengah mengerjakan proyek besar penghalang bawah tanah sepanjang 65 kilometer. Kedua proyek itu berfungsi sama, yakni mencegah masuknya pejuang Palestina ke dalam teritori negara yang beribu kota di Tel Aviv.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya