India Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Berlangsung Enam Pekan

Pemilihan umum India dimulai pada hari ini dan kabarnya akan selesai pada 19 Mei 2019 mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Apr 2019, 20:32 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2019, 20:32 WIB
Hari Kemerdekaan India
Seorang gadis mengibarkan bendera India saat para siswa melakukan tarian selama perayaan Hari Kemerdekaan India, di Jammu, India, (15/8). India merdeka dari kolonialis Inggris pada tahun 1947. (AP Photo / Channi Anand)

Liputan6.com, Jakarta Pemilu di India yang disebut-sebut sebagai "pemilihan terbesar di dunia" dimulai pada hari ini, Kamis 11 April 2019.

Sejumlah tempat pemungutan suara siap menampung pilihan para pemilih yang akan menentukan nasib Perdana Menteri Narendra Modi.

Sebanyak 900 juta orang dari 1,3 miliar warga negara India, berhak memberikan suara mereka dalam pemilu kali ini, sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia pada Kamis (11/4/2019).

Pemilu yang dimaksud akan berlangsung selama enam pekan, dimana sekitar 142 juta orang akan memberikan suara mereka pada tahap pembukaan.

PM Modi dan partainya, Bharatiya Janata, yang menang secara meyakinkan pada pemilu India pada 2014, masih diunggulkan untuk menang. Namun, ia menghadapi ketidakpuasan masyarakat yang kian berkembang di kawasan pedesaan terkait merosotnya pendapatan pertanian.

Modi juga dikecam karena kekerasan sektarian yang meningkat. Kasus itu dilakukan kelompok-kelompok yang menamakan diri sebagai “kelompok pelindung sapi.” Mereka sering membuat kerusuhan dan umumnya menarget umat Muslim. Untuk diketahui, sapi adalah hewan suci bagi penganut ajaran Hindu.

Modi Tetap Kuat?

Perdana Menteri India Narendra Modi (AP/Manish Swarup)
Perdana Menteri India Narendra Modi (AP/Manish Swarup)

Posisi Modi belakangan dianggap masih tetap kuat dibandingkan dengan kubu oposisi.

Bahkan sempat naik sejak responsnya terhadap aksi bom bunuh diri 14 Februari lalu yang menewaskan 40 tentara keamanan India di wilayah Kashmir yang disengketakan.

Saat itu, jet-jet tempur India merambah masuk ke wilayah udara Pakistan dan melancarkan serangan terhadap lokasi yang diduga kamp latihan kelompok militan Jaish-e-Mohammad, yang dilaporkan mengaku bertanggung jawab atas aksi pemboman di Kashmir.

Serangan udara itu mendorong India dan Pakistan, negara yang sama-sama memiliki senjata nuklir berkonfrontoasi, ke ambang perang.

Meski demikian, hasil final terkait kebrhasilan Modi mempertahankan jabatannya baru akan diketahui setelah penghitungan suara. Hasil akhir direncanakan akan diumumkan pada 23 Mei 2019.

Adapun pemungutan suara sendiri baru akan selesai pada 19 Mei 2019 mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya