Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, lewat sebuah video yang diunggah di halaman Facebook-nya, Senin, 3 Juni 2019, meminta siswa dan siswi internasional untuk datang dan belajar di Negeri Jiran.
Dr M, sapaan akrab Mahathir, mengatakan bahwa Malaysia menawarkan sistem pendidikan swasta dan publik yang setara, yang menurutnya sudah terbukti mampu mencetak lulusan-lulusan yang unggul dalam karir mereka.
Advertisement
Baca Juga
"Siswa yang belajar di luar negeri menjadi perantau dan kami berada di bagian dunia yang menakjubkan, di mana begitu banyak budaya yang hidup berdampingan secara harmonis. Anda akan menemukan adat dan tradisi yang luar biasa, makanan yang eksotis dan menakjubkan, serta dinamika sosial yang mengagumkan," ucapnya, seperti dikutip dari New Straits Time, Selasa (4/6/2019).
"Anda akan menemukan bahwa membenamkan diri dalam gaya pendidikan berbeda adalah cara yang bagus untuk benar-benar mengalami dan memahami penduduk lokal, tradisi, dan budayanya," katanya lagi.
Mahathir Mohamad mencatat, belajar di luar negeri sangat penting bagi kaum muda agar bisa menjadi warga dunia yang sukses. Lebih jauh, ia menekankan bahwa pendidikan sangat dibutuhkan untuk pengembangan bangsa, masyarakat, ekonomi dan sosial sebuah negara.
"Di tempat kerja pada zaman ini, memiliki pengalaman nyata dengan dunia di luar batas Anda adalah poin besar, pengalaman yang sangat berbeda dari Anda sendiri," tuturnya.
Sebagai penutup, Mahathir Mohamad menekankan, ia percaya bahwa siswa internasional akan menemukan pengalaman belajar di Malaysia sebagai perjalanan yang layak diambil dan dihargai, jika mereka mempertimbangkan sarannya ini.
Simak Video Pilihan Berikut:
Setahun Memimpin, Mahathir Mohamad Luncurkan Program Ambisius
Pada 9 Mei 2018, rakyat Malaysia mendapat sebuah kejutan, yakni ketika Pakatan Harapan berhasil menggulingkan koalisi Barisan Nasional (BN) yang telah berkuasa lebih 60 tahun lamanya.
Kemenangan Pakatan Harapan, sebuah aliansi multi-partai yang berorientasi reformasi, mengantarkan Mahathir Mohamad --yang berusia 93 tahun-- untuk kembali memimpin Malaysia.
Kini, setelah satu tahun memimpin, Mahathir Mohamad meluncurkan sebuah program pembangunan nasional bertajuk Malaysia Baharu, guna memenuhi janjinya untuk membawa "standar kehidupan yang layak" bagi rakyat Negeri Jiran padan 2030.
Dikutip dari Channel News Asia pada Jumat, 10 Mei 2019, inisiatif ini akan mengangkat Malaysia ke poros ekonomi penting di Asia, katanya dalam pidato khusus pada hari Kamis, untuk merayakan ulang tahun pertama kekuasaan Pakatan Harapan.
"Kemakmuran bersama bertujuan untuk menjembatani kesenjangan pendapatan dan kekayaan antara kelas ekonomi, ras, dan wilayah geografis," katanya, sambil menguraikan tujuh rencana strategis untuk mencapai tujuan tersebut.
Di bawah model kemakmuran bersama, Mahathir Mohamad mengatakan tujuan Malaysia Baharu adalah untuk menciptakan ekonomi yang lebih terstruktur, progresif, berbasis pengetahuan, bernilai tinggi, dan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat.
Di antara tujuh pilar utama termasuk meningkatkan ekosistem bisnis dan industri Malaysia, mengeksplorasi sektor pertumbuhan baru, mereformasi sumber daya manusia, serta meningkatkan pasar tenaga kerja dan upah.
Selain itu, inisiatif Malaysia Baharu juga bertujuan memperkuat kesejahteraan sosial, memperkenalkan pembangunan wilayah yang inklusif, dan meningkatkan akses permodalan bagi masyarakat luas.
Advertisement