Liputan6.com, Jakarta - Dalam sesi Special Lunch On Sustainable Development di Impact Exhibition and Convention Center, Bangkok, Thailand, Presiden Jokowi mengungkap keberhasilan Indonesia menurunkan angka kemiskinan hingga menjadi satu digit dari 10,96 persen pada 2014 menjadi 9.66 persen pada 2018. Namun, pencapaian pertama dalam sejarah itu tidak membuat pemerintah berpuas diri.
"Kami tidak berpuas diri. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan waktu kita sangat pendek. Kita hanya memiliki 11 tahun lagi untuk mencapai target SDGs (Sustainable Development Goals)," ujar Jokowi, Senin (4/11/2019).
Baca Juga
Dalam pertemuan itu, Jokowi juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang secara konsisten di atas 5 persen setiap tahun, sejak 2014-2018. "Pengangguran, khususnya pengangguran perempuan, akses pendidikan terus ditingkatkan," kata Jokowi.
Advertisement
"Di ASEAN, kita harus mendorong percepatan pencapaian beberapa target SDGs seperti kesehatan, lingkungan hidup dan kesetaraan gender," imbuh Jokowi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Siap Berkontribusi
Karena itu, menurut Jokowi, kemitraan global harus dipertebal karena salah satu sektor prioritasnya ASEAN Outlook on the Indo-Pacific adalah pencapaian SDGs.
"Negara di Kawasan Indo-Pasifik dapat menggunakan platform Outlook ini untuk mempertebal kerja sama."
Di akhir sambutannya, Jokowi menegaskan, Indonesia bekerja bukan hanya untuk tanah air, tapi juga siap berkontribusi untuk ASEAN agar pencapaian SDGs terwujud. "Sesuai amanat konstitusi, Indonesia siap berkontribusi," Jokowi memungkasi.
Advertisement