7 Fakta Backpacker Wanita Tewas Saat Bercinta Terungkap dalam Sidang

Grace Millane, seorang backpacker Inggris yang meninggal dunia saat sedang bercinta.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 20 Nov 2019, 11:33 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2019, 11:33 WIB
[Bintang] Jangan lagi minta oleh-oleh setelah kamu tahu alasan ini
Ilustrasi backpacker | Via: global-goose.com

Liputan6.com, Auckland - Jasad seorang wisatawan backpacker asal Inggris bernama Grace Millane ditemukan meringkuk dalam koper. Ia meninggal dunia saat berhubungan seksual dengan pria yang ditemuinya di Selandia Baru.

Hal itu menjadi salah satu fakta yang terungkap dalam laporan yang diterima dalam persidangan.

Saat ini, persidangan terhadap terdakwa masih terus berlanjut setelah kasus tersebut yang terjadi pada Desember 2018 lalu. 

Berikut adalah fakta-fakta dari kasus kematian Grace Millane yang terungkap dalam persidangan:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Solo Travelling Keliling Dunia

kepribadian
ilustrasi backpacker/Photo by bixing sheng on Unsplash

Grace Millane, seorang backpacker asal Inggris meninggal dunia saat sedang melakukan hubungan seks ketika ia berada di Auckland, Selandia Baru.

Ia sedang melakukan perjalanan keliling dunia sendirian. Millane telah berada di Selandia Baru selama dua minggu dan sebelumnya, ia telah berada di Amerika Latin selama enam minggu. 

2. Bertemu Melalui Aplikasi Kencan 'Tinder'

Bikin Geger, Orangutan Ini Cari Pasangan Melalui Tinder
Ilustrasi orang tua bermain Tinder

Pengadilan mengetahui bahwa korban dan terdakwa dipertemukan melalui aplikasi kencan, Tinder yang berlanjut minum koktail selama beberapa jam di Selandia Baru. Setelah pertemuan santai tersebut, keduanya pergi menuju kamar hotel pria tersebut di CityLife, di pusat kota Auckland.

3. Diduga Tewas 'Tercekik' Ketika Berhubungan Seksual

Ilustrasi Meninggal Misterius
Ilustrasi Meninggal Misterius (iStockphoto)

Dilansir dari BBC, Rabu (20/11/2019), terdakwa mengatakan, pembelaannya kepada Pengadilan Tinggi Auckland bahwa Millane meninggal secara tiba-tiba karena tercekik secara tidak sengaja ketika melakukan hubungan seksual.

4. Pelaku Sempat Bersihkan Darah di Lantai Apartemen

Ilustrasi Lantai Berdarah di SMA Tugu Malang
Ilustrasi Lantai Berdarah di SMA Tugu Malang

Tersangka berusaha untuk membersihkan darah di lantai kamar tempat dia meninggal, menurut informasi yang diterima oleh pengadilan Selandia Baru pada Jumat (15/11/2019).

Tes yang telah dilakukan juga mengungkapkan bahwa darah itu "kemungkinan 500.000 juta kali" merupakan milik Millane daripada orang lain. Demikian informasi yang didapat melalui BBC.

5. Jasad Dimasukkan Dalam Koper dan Dibuang ke Hutan

Polisi Teledor Tinggalkan Bahan Peledak di Bandara Australia
Ilustrasi koper berisi bahan peledak yang ditinggalkan kepolisian Australia. (News.com.au)

Tersangka telah mengakui bahwa ia meletakkan jasad korban di dalam sebuah koper kemudian menguburnya di daerah Waitakere Ranges, daerah hutan pegunungan di luar Auckland.

6. Pelaku Kencan dengan Wanita Lain

Kencan Online Kencan di Dunia Maya Pacaran di Internet
Ilustrasi Foto Kencan Online (iStockphoto)

Jaksa menambahkan bahwa pada malam yang sama, tersangka mencari informasi di internet tentang cara membuang jasad.

"Tersangka tidak merasa tertekan atas kematian korban," ucap jaksa sambil menambahkan bahwa pria tersebut juga mulai mencari konten pornografi.

Keesokan harinya, dia pergi kencan lewat aplikasi Tinder dengan wanita lain padahal tubuh Millane masih ada di apartemen yang sama.

7. PM Selandia Baru Turut Prihatin

PM Selandia Baru Jacinda Ardern
PM Selandia Baru Jacinda Ardern ikut menghadiri salat Jumat di Christchurch. (dok.Twitter @Kasmawati75/https://twitter.com/Kasmawati75/status/1108928106977320961/Henry

Perdana menteri, Jacinda Ardern, membuat pernyataan publik yang emosional, mengatakan Millane seharusnya aman mengunjungi Aotearoa.

“Ada rasa sakit dan malu yang luar biasa bahwa ini telah terjadi di negara kita, tempat yang membanggakan keramahtamahan kita, pada manaakitanga kita,” kata Ardern, menggunakan kata Māori untuk keramahtamahan.

"Jadi atas nama Selandia Baru, saya ingin meminta maaf kepada keluarga Grace - putri Anda seharusnya aman di sini sedangkan dia tidak, dan saya minta maaf untuk itu." Demikian dikutip dari The Guardian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya