Heroik, Dokter Ini Sedot Urine dari Kandung Kemih Lansia yang Nyaris Pecah di Pesawat

Aksi sang dokter efektif menyelamatkan nyawa sang kakek, ketika mereka sedang berada dalam penerbangan China Southern Airlines CZ 399 Guangzhou - New York.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 24 Nov 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2019, 21:00 WIB
Ilustrasi kabin pesawat
Ilustrasi kabin pesawat (Pixabay)

Liputan6.com, Guangzhou - "Cepat, ambilkan aku cangkir," kata Dr Zhang Hong ketika dia mulai mengisap sebuah sedotan yang melekat pada tabung.

Tak dinyana, tabung itu tersambung pada kandung kemih seorang kakek tua yang hampir pecah. Sang dokter, perlahan namun pasti, menyedot keluar semua urine dari dalam tubuh lansia yang mengalami gangguan berkemih karena faktor usia.

Aksi Dr Zhang, yang dibantu rekannya, Dr Xiao Zhanxiang, efektif menyelamatkan nyawa kakek tersebut, ketika mereka sedang berada dalam penerbangan China Southern Airlines CZ 399 Guangzhou - New York pada Selasa 19 November 2019 lalu.

Menurut outlet berita berbahasa Mandarin ThePaper.cn yang disadur oleh Asia One dan dikutip pada Minggu (24/11/2019), kakek tersebut menderita kasus retensi urine akut yang membutuhkan perawatan segera.

Lansia itu juga menunjukkan tanda-tanda akan shock akibat urine-nya yang tak bisa keluar.

Untungnya, ada dua ahli bedah, Dr Zhang dan Dr Xiao, dalam penerbangan tersebut.

Setelah menilai kondisi pria tua itu, mereka memperkirakan ada satu liter urine di kandung kemihnya, yang jauh lebih tinggi dari kapasitas normal organ 600 ml.

Para dokter memutuskan untuk mengeringkan urin dengan menusuk kandung kemih pria itu dengan jarum. Mereka merakit alat darurat dari masker oksigen, jarum suntik dan sedotan minuman kemasan --efektif menjadikannya sebagai alat kateter rakitan darurat.

Namun, mereka segera menemui masalah.

Sementara kandung kemih seseorang biasanya akan otomatis mengosongkan diri di bawah tekanan, jarum kecil yang digunakan oleh kedua dokter itu tidak cukup untuk meringankan tekanan pada organ yang bengkak.

Keterbatasan alat juga membuat mereka tak memiliki banyak opsi.

Aksi heroik seorang dokter China, sedot keluar urine lansia yang kandung kemihnya nyaris pecah akibat kelebihan cairan dalam penerbangan internasional (Weibo / Asia One)

Dr Zhang memikirkan solusi lain --mengalirkan urin secara manual menggunakan teknik suction manual, atau dalam bahasa orang awam, menyedotnya dengan mulut.

Selama 37 menit berikutnya, Dr Zhang mengeluarkan urine dengan mengisap ujung tabung yang lain dan meludahkannya ke dalam cangkir yang disediakan.

Dr Zhang berhasil mengalirkan sekitar 800 ml urine secara total.

Dengan sang kakek tua tak lagi dalam kondisi bahaya, dokter yang baik hati itu mengingatkannya, "Jangan lupa pergi untuk pemeriksaan di rumah sakit."

Ketika ditanya mengapa dia tidak ragu-ragu ketika harus menyedot urine, Dr Zhang berkata: "Ketika saya melihat pria tua itu dalam kesusahan, saya berpikir bagaimana saya bisa membantu meringankan ketidaknyamanannya."

"Pada akhirnya, aku hanya melakukan tugasku sebagai dokter."

Mendapat Penghargaan

Ilustrasi pesawat terbang
Ilustrasi pesawat terbang. (dok. pexels.com/Asnida Riani)

Baik Dr Zhang dan Dr Xiao menerima penghargaan dari rumah sakit tempat mereka bekerja, atas aksi heroik mereka menyelamatkan nyawa sang kakek saat penerbangan Guangzhou - New York pada 19 November lalu.

RSU Hainan di Haikou, ibu kota provinsi Hainan di China bagian selatan, mengafirmasi pemberian penghargaan Virtue and Art Award kepada Dr Xiao dan menghadiahinya 100.000 yuan.

Pihak rumah sakit mengakui inisiatif Xiao dalam membuat alat penguras urine darurat dari sebuah tabung dari masker oksigen, jarum suntik, sedotan dan selotip --demikian seperti dikutip dari Asia One.

Dr Zhang (kedua dari kanan) dan Dr Xiao (paling kanan) (Weibo)

Sementara itu, RS Tingkat Pertama Universitas Jinan di Guangzhou, Provinsi Guangdong, China selatan, juga memberikan penghargaan kepada Dr Zhang.

Presiden rumah sakit Universitas Jinan, Xu Anding, mengatakan "rumah sakit bangga dengan semangat Zhang yang berdedikasi," dan bahwa, "ketika Zhang berada di New York untuk forum medis internasional dan akan kembali minggu depan, rumah sakit akan memberinya penghargaan setelah kembali," demikian seperti dikutip dari Asia One.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya