Remaja Malaysia Tewas Akibat Kecelakaan Skateboard di Australia

Remaja Malaysia menabrak tiang listrik ketika naik skateboard di Australia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Des 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2019, 16:00 WIB
Tempat Bermain Skateboard di Surabaya
Ilustrasi Bermain Skateboard / Sumber: Pixabay

Liputan6.com, Townsville - Seorang remaja asal Malaysia tewas setelah skateboard yang ia naiki menabrak tiang di Australia. Peristiwa terjadi ketika ia sedang berlibur dengan keluarga.

Melansir Channel News Asia, Minggu (29/12/2019), korban bernama Mohammad Farhan Fudhail Mohammad Farid (16). Ia menabrak tiang usai menuruni bukit pada Sabtu28 Desember sekitar pukul 14.30 waktu setempat.

Remaja itu berasal dari Kuantan, Pahang. Laporan media Australia menyebut korban memakai helm ketika menabrak tiang di daerah wisata Jezzine Barrack, sebuah daerah wisata di Townsville

Menurut media Australia 7news, korban berusaha melambatkan kecepatan skateboard sebelum menabrak tiang. Warga sekitar dan teman-teman pun mencoba membantu dengan memberi pertolongan pertama.

Mohammad Farhan sudah dalam kondisi kritis ketika paramedis tiba di lokasi kejadian. Polisi turut mengamankan skateboard milik korban.

"Investigasi tahap awal menunjukan bocah itu berkendara turun bukti dan mencoba untuk memperlambat kecepatan sebelum menabrak tiang," ujar keterangan Polisi Queensland.

Ibu korban, Natasha, sudah memberi konfirmasi bahwa pemain skateboard yang meninggal adalah putranya. Saat ini keluarga sedang menunggu proses pemulangan jenazah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kemenlu Malaysia Akan Memulangkan Jenazah

Hutan Indonesia Terbakar, Kabut Asap Selimuti Malaysia dan Singapura
Bendera Malaysia berkibar di bawah Kuala Lumpur Tower saat kabut asap menyelimuti Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (18/9/2019). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi sebaran asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatra mencapai Malaysia dan Singapura. (AP Photo/Vincent Thian)

Kementerian Luar Negeri Malaysia sudah menhubungi Natasha, ibu korban, untuk membantu membawa pulang jenazah. Komisi Tinggi Malaysia di Canberra akan mengurus pemulangan tersebut.

"Ibu dari korban masih menunggu hasil post-mortem, dan jenazahnya diperkirakan dibawa pulang ke Malaysia pada penerbangan Malaysia Airlines," ujar sekretaris jenderal Kemenlu Malaysia Muhammad Shahrul Ikram Yaakob.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya