Liputan6.com, Washington, DC - Donald Trump mengecam mantan perdana menteri Australia Malcolm Turnbull sebagai "pemimpin yang lemah dan tidak efektif" yang ditolak oleh rakyat Australia.
Melalui platform media sosialnya, Truth Social, menjelang tengah malam pada Minggu (9/3/2025), Trump mengatakan Turnbull memimpin Australia dari "belakang" dan tidak memahami situasi di China.
Baca Juga
"Malcolm Turnbull, mantan Perdana Menteri Australia yang selalu memimpin negara yang luar biasa itu dari 'belakang', tidak pernah memahami apa yang terjadi di China, dan dia tidak memiliki kapasitas untuk itu. Saya selalu menganggapnya sebagai pemimpin yang lemah dan tidak efektif, serta jelas orang Australia setuju dengan saya!!!"
Advertisement
Unggahan Trump merupakan respons terhadap wawancara yang diberikan Turnbull kepada Bloomberg, di mana dia mengatakan gaya kepemimpinan Trump yang kacau akan menguntungkan China, merugikan Amerika Serikat (AS).
"Presiden Xi akan berusaha menjadi kebalikan dari Trump: saat Trump kacau, dia akan konsisten. Saat Trump kasar dan menghina, dia akan sopan. Trump tidak teratur, dia akan konsisten," kata Turnbull.
Turnbull mengatakan dunia melihat versi Trump yang "seutuhnya" di masa jabatan keduanya dan bahwa perilaku impulsifnya akan menguntungkan Presiden China Xi Jinping dalam hubungan internasional.
"Bagi negara-negara yang terpaksa memilih antara 'China di satu sisi, dan Trump di sisi lain', banyak yang akan melihat China sebagai mitra yang lebih menarik," ungkap Turnbull.
Turnbull Enggan Merespons Lebih Lanjut
Kepada The Guardian, Turnbull mengatakan bahwa komentarnya di Bloomberg sudah jelas dan tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut.
"Unggahan Trump membuktikan bahwa komentar saya tepat sasaran," tutur Turnbull.
Trump dan Turnbull memiliki sejarah.
Pada tahun 2017, keduanya terlibat dalam percakapan telepon tegang terkait kesepakatan pertukaran pengungsi AS-Australia yang telah dinegosiasikan oleh pendahulu Trump, Barack Obama.
Trump mengatakan itu adalah kesepakatan yang buruk dan menerimanya akan membuatnya terlihat seperti "bodoh".
"Saya sudah muak. Saya sudah melakukan panggilan ini sepanjang hari dan ini adalah panggilan yang paling tidak menyenangkan hari ini. Panggilan dengan Putin adalah yang paling menyenankan. Ini konyol," kata Trump tepat sebelum percakapan itu berakhir.
Namun, di waktu lain, keduanya tampak akrab. Turnbull sebelumnya mengatakan bahwa Trump kerap menyinggung soal Kerry Packer setiap kali mereka bertemu.
Packer adalah seorang pengusaha media Australia yang sangat terkenal dan salah satu orang terkaya di negara tersebut.
Turnbull sendiri menjabat sebagai perdana menteri Australia dari tahun 2015 hingga 2018. Dia tidak kalah dalam pemilu, melainkan digantikan melalui pergantian kepemimpinan internal Partai Liberal. Dia kehilangan posisi kepemimpinannya atas Scott Morrison.
Advertisement
