Liputan6.com, Jakarta - Kematian Jenderal Qasem Soleimani akibat serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) meninggalkan duka mendalam bagi Iran. Pimpinan Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei kemudian menyampaikan belasungkawanya.
Dalam pesan dukacitanya yang disampaikan Kedutaan Iran di Jakarta, yang Liputan6.com muat Sabtu (4/1/2020), Ali Khamenei menyisipkan ungkapan pembalasan dendam kepada pembunuh sang jenderal top Iran.
Berikut ini pesan selengkapnya:
Advertisement
Â
Bismillah
Panglima Besar Islam telah berada di surga. Jiwa martir yang saleh menyambut Qasem Soleimani.
Setelah bertahun-tahun upaya penuh pengabdian dan gagah berani di medan perang melawan iblis dan unsur-unsur jahat dunia dan keinginan untuk mati syahid selama bertahun-tahun di jalan Allah SWT, akhirnya Soleimani yang disayangi mencapai tujuan yang tinggi ini dan darahnya yang murni dicurahkan ke Bumi oleh orang-orang tak berperasaan.
Saya mengucapkan selamat atas kemartiran yang hebat ini kepada Hazrat Bakiyatollah (Imam Zamana A.S.), jiwa kami yang siap berkorban untuk-Nya dan untuk jiwa-Nya yang murni dan menyampaikan bela sungkawa kepada rakyat Iran.
Dia adalah salah satu model hebat dari mereka yang dilatih oleh agama Islam dan sekolah Imam Khomeini (R.A.), dia menghabiskan seluruh hidupnya berjihad di jalan Allah SWT. Kemartiran adalah hadiah dari usahanya yang tak berkesudahan selama bertahun-tahun. Kematiannya, dengan berkah dan bantuan Allah, upayanya tak akan berhenti dan berakhir.
Tapi balas dendam yang keras sedang menunggu para pelanggar, yang mengkontaminasi tangan mereka semalam dengan darahnya dan para martir lainnya.
Soleimani adalah wajah perlawanan internasional dan semua pecinta perlawanan adalah pembalas darahnya. Semua teman dan juga musuh harus tahu garis jihad dari perlawanan dengan motivasi berlipat ganda akan terus berlanjut. Dan kemenangan akhir sedang menunggu Mujahidin (usaha keras) dari jalan kebahagiaan ini.
Kehilangan komandan tercinta dan tersayang sulit bagi kami, tetapi kelanjutan dari upaya dan pencapaian kemenangan akhir akan membuat kehidupan pembunuh dan penjahat menjadi lebih pahit.
Rakyat Iran akan mengingat kenangan dan nama komandan martir agung Jenderal Qasem Soleimani dan para martir yang menyertainya, terutama mujahid besar Islam Abu Mehdi Almuhandas dan saya mengumumkan berkabung di publik selama tiga hari di negara itu. Dan menyampaikan permohonan dan belasungkawa kepada pasangan terhormat dan anak-anak yang disayangi serta kerabat-kerabat lainnya.
Â
Simak video pilihan berikut:
Pemimpin Baru Pasukan Quds
Sepeninggal Qasem Soleimani akibat serangan yang dilancarkan AS, Pemimpin Agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menunjuk wakil komandan Pasukan Elite Quds, Brigadir Jenderal Esmail Ghaani, untuk mengisi posisi kepala pasukan.
Mengutip Antara News, Sabtu 3 Januari 2020, Khamenei menyebut dalam pernyataannya bahwa program Pasukan Quds, unit militer yang bertanggung jawab untuk memproyeksikan pengaruh Iran melalui wakil-wakilnya di kawasan Timur Tengah, "tidak akan berubah dari yang dijalankan oleh pendahulunya."
Ghaani menjadi wakil komandan di Pasukan Quds yang merupakan kepanjangan tangan Pasukan Penjaga Revolusi Iran untuk urusan luar negeri itu sejak 1997.
Dalam pernyataan di tahun 2017, Ghaani menyebut bahwa "ancaman presiden AS Donald Trump terhadap Iran akan menghancurkan AS. " Kami telah mengubur banyak yang seperti Trump dan mengetahui bagaimana cara bertempur melawan AS."
Sebelumnya, Soleimani tewas akibat serangan roket AS di Bandara Internasional Baghdad di Irak, pada Jumat pagi waktu setempat, sebagaimana dikonfirmasi oleh pihak pemerintah Iran maupun pemerintah AS.
Menanggapi pembunuhan tokoh pimpinan militer negaranya, Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami menyatakan bahwa Iran akan mengambil langkah pembalasan atas pembunuhan Mayor Jenderal Qasem Soleimani.
"Balas dendam yang menghantam akan kami lakukan untuk pembunuhan tidak adil terhadap Soleimani. Kami akan membalas semua yang terlibat dan bertanggung jawab atas pembunuhan itu," ujar Hatami.
Advertisement