Update Virus Corona Wuhan: 31.528 Terinfeksi, 636 Meninggal, 1.764 Sembuh

Jumlah sembuh Virus Corona semakin banyak, tetapi pemerintah warganet China berduka dan marah akibat kematian dokter Li Wenliang.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Des 2020, 11:21 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2020, 23:58 WIB
Dokter Pengungkap Adanya Virus Corona Meninggal Terinfeksi
Karangan bunga dan foto mendiang dokter Li Wenliang terlihat di Cabang Houhu Rumah Sakit Pusat Wuhan di Wuhan di provinsi Hubei, China, Jumat, (7/2/2020). Li Wenliang sebelumnya memberikan peringatan kepada publik tentang potensi munculnya virus corona pada Desember 2019. (AFP/STR)

Liputan6.com, Jakarta - Pada akhir pekan pertama Februari, jumlah pasien sembuh dari Virus Corona tercatat terus bertambah. Total yang sembuh hampir tiga kali lipat dari yang meninggal dunia.

Menurut peta Johns Hopkins University pada Jumat malam (7/2/2020), total jumlah pasien ada 31.523 orang. Negara nomor dua dengan kasus paling banyak adalah Singapura dengan 30 kasus, sementara Thailand, Hong Kong, dan Jepang mencatat 25 kasus.

Akhir pekan ini, dunia medis berduka atas meninggalnya dokter Li Wenliang. Ia merupakan salah satu dokter pertama yang menyebar peringatan terkait Virus Corona pada akhir Desember lalu.

Sang dokter mengirimkan pesan ke orang-orang terdekatnya terkait adanya virus yang mirip SARS dan pesannya menjadi viral. Akhirnya, Li Wenliang dipanggil polisi karena dituding membuat gaduh masyarakat.

Ia ikut terinfeksi Virus Corona resmi dinyatakan meninggal pada Jumat dini hari di Wuhan.

Kematiannya menimbulkan gelombang kemarahan besar di kalangan warganet China. Sebab, pemerintah dituding berusaha menutupi kematian dokter Li Wenliang.

Awalnya, Li Wenliang dikabarkan meninggal pada Kamis malam, kemudian media China menghapus kabar itu sampai akhirnya kematiannya diumumkan lagi pada Jumat dini hari. Tak heran banyak warganet China yang mempertanyakan kejadian tersebut.

Warganet China pun terlanjur marah dan kecewa atas kejadian itu. Mereka juga menuntut pemerintah Wuhan meminta maaf karena Li Wenliang justru berbuat baik karena menguak Virus Corona. 

Penyensoran pun dilakukan pemerintah di media sosial untuk meredam protes terkait Li Wenliang.

Peta Gis And Data mendapat data dari World Health Organization (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dari Amerika Serikat, European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC), National Health Commission (NHC) dari China, dan komunitas digital kedokteran China, DXY.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Presiden China Bahas Kerja Sama Tangani Virus Corona dengan Raja Salman

Raja Salman ke China
Ekspresi Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Presiden China Xi Jinping saat mengikuti upacara penyambutan di Beijing, China (16/3). (AP Photo / Ng Han Guan)

Melalui sambungan telepon pada 6 Februari 2020, Presiden China, Xi Jinping, dikabarkan telah berbicara dengan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Dalam pembicaraan itu, mereka membahas upaya untuk menangani wabah Virus Corona yang tengah melanda China dan beberapa negara di dunia, seperti dikutip dari Xinhua. 

Dalam perbincangan itu Presiden Xi Jinping mengatakan kepada Raja Salman bahwa China akan terus memberi perhatian besar pada kesehatan dan keselamatan semua warga negara Arab Saudi dan warga asing lainnya disana, seperti dikutip dari CGTN.

Tidak hanya bertanggung jawab atas kesehatan rakyat China, Presiden Xi Jinping juga menekankan bahwa tindakan tegas China juga termasuk kontribusi besar untuk keselamatan publik dunia. 

Raja Salman menyampaikan apreasinya terhadap China dengan upaya yang telah mereka lakukan dalam mengatasi Virus Corona, ia juga menekankan bahwa Arab Saudi akan selalu mendukung China dalam kondisi apa pun.

Raja Salman memberikan pendekatan akan pentingnya kemitraan strategis yang komprehensif antara Arab Saudi dengan China dan akan terus adanya kerja sama yang bersahabat.

Pihak China juga siap untuk bekerja sama dan saling mendukung dengan Arab Saudi dalam mengatur kepentingan dan perhatian utama masing-masing, juga mendorong pengembangan hubungan bilateral yang lebih besar, tambah Presiden Xi Jinping.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya