Dubes China di Inggris Sebut Imbauan Pemerintah Berlebihan

Mirip seperti yang disampaikan oleh Dubes China di Indonesia, Dubes China di Inggris juga mengimbau pemerintah untuk tidak merespons Virus Corona secara berlebihan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 07 Feb 2020, 12:40 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2020, 12:40 WIB
Penerbangan dari Kota Pusat Wabah Virus Corona Ditutup
Penerbangan dari Wuhan Ditutup: Pelancong berjalan melintasi papan informasi tentang penerbangan dari Wuhan telah dibatalkan di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing pada Kamis (23/1/2020). China menangguhkan semua transportasi dari dan ke kota pusat penyebaran virus corona. (AP/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, London - Duta Besar Beijing untuk London mengatakan bahwa saran Inggris bagi warga negaranya untuk meninggalkan China karena wabah Virus Corona adalah "reaksi berlebihan" yang tidak membantu dan mendesak kebijakan untuk dibatalkan.

Liu Xiaoming mengatakan Beijing telah mengatakan kepada Inggris bahwa langkah itu bukan "ide yang bagus" dan sebaliknya menyerukan pendekatan yang lebih terukur. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (7/2/2020). 

Pada hari Selasa, Kantor Luar Negeri Inggris menyarankan warga negara Inggris untuk meninggalkan China "jika mereka bisa" untuk meminimalkan risiko terpapar Virus Corona, mengikuti saran serupa oleh Amerika Serikat.

"Saya berharap pemerintah Inggris ... akan mengambil pandangan obyektif, berkepala dingin tentang apa yang sedang terjadi di China," kata Liu pada konferensi pers di kedutaan China di London.

"Kami memang memberi tahu mereka bahwa reaksi berlebihan itu tidak membantu. Kami tidak berpikir harus ada kepanikan seperti itu," tambahnya tentang tindakan diplomatik.

"Kita harus saling mendukung, bukannya melemahkan upaya yang lain."

Inggris pada hari Kamis mengkonfirmasi kasus ketiga dari virus mirip SARS yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 600 orang dan memicu peringatan global ketika menyebar di seluruh dunia.

Liu mengajukan pembelaan atas tanggapan Cina terhadap epidemi itu, bersikeras bahwa itu "dapat dikendalikan, dicegah, dan dapat disembuhkan".

Dia mengatakan London telah bersumpah untuk mengikuti saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam peringatannya kepada warga Inggris di sana.

"Kami meminta mereka untuk mengambil nasehat dari WHO untuk membuat tanggapan yang masuk akal, jangan bereaksi berlebihan.

"Menurut saya faktanya tidak sepenuhnya sesuai, kata-katanya tidak cocok dengan perbuatan," tambahnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Flu AS Lebih Serius

Sejumlah Negara Antisipasi Penyebaran Virus Corona
Anggota tim Kementerian Kesehatan Italia bersiap-siap untuk menerapkan langkah-langkah dan prosedur kesehatan terhadap risiko wabah virus corona yang mematikan, setelah penumpang mendarat di bandara Fiumicino Roma, Italia (23/1/2020). (Aeroporto Di Roma/AFP)

Sementara itu muncul juga pernyataan dari ayah Boris Johnson yang menyampaikan bahwa para pejabat China prihatin bahwa perdana menteri Inggris belum mengirim pesan dukungan pribadi kepada para pemimpin negara.

Komentar itu terungkap setelah Stanley Johnson bertemu Liu, untuk membahas masalah lingkungan dan mengirimkan umpan balik kepada pejabat Inggris. Tetapi secara tidak sengaja memasukkan seseorang di BBC dalam pesan tersebut.

Seorang juru bicara perdana menteri mengatakan Stanley Johnson menghadiri pertemuan itu sebagai warga negara dan tidak bertindak untuk pemerintah.

Dia menambahkan: "Kami telah melakukan kontak erat dengan pihak berwenang China sejak awal wabah, sekretaris asing dan penasihat keamanan nasional telah berbicara dengan rekan-rekan mereka pada minggu lalu."

Liu bersikeras komunikasi dengan Johnson "baik" dan dia baru saja bertemu dengannya di resepsi tahun baru China di Downing Street.

"Dia mengatakan kepada saya dia masih berkomitmen pada tahun-tahun emas hubungan China-Inggris," tambah duta besar.

Namun, Liu menuduh beberapa politisi AS berusaha "mengambil keuntungan" dari situasi "untuk keuntungan politik", sementara berdebat bahwa virus flu biasa di AS "lebih serius" daripada Virus Corona.

"Di Amerika Serikat lebih dari 19 juta orang telah terserang flu sejauh musim ini, dengan jumlah kematian mencapai 10.000," kata Liu.

"Ini lebih serius daripada infeksi Virus Corona.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya