Terkuak, Pilot Helikopter Kobe Bryant Pernah Diberi Peringatan karena Langgar Aturan

Pilot helikopter yang membawa Kobe Bryant beserta anaknya beberapa waktu lalu ternyata pernah diberi peringatan karena melanggar peraturan ruang udara.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Feb 2020, 08:06 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2020, 08:06 WIB
Kobe Bryant
Sejumlah petugas berusaha mengevakuasi korban jatuhnya helikopter di Calabasas, California, Minggu (26/1/2020). Legenda NBA, Kobe Bryant, menjadi salah satu korban tewas pada kecelekaan helikopter berjenis Sikorsky S-76B itu. (AP/Mark J. Terrill)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penerbangan Sipil Amerika (Federal Aviation Administration/FAA) pernah memberikan peringatan kepada pilot helikopter yang menewaskan atlet basket Kobe Bryant pada Januari 2020. Peringatan tersebut dikeluarkan karena pilot tersebut dianggap menyalahi aturan penerbangan dalam sebuah insiden pada 2015.

FAA mengatakan Ara Zobayan melanggar peraturan ruang udara saat menerbangkan helikopter AS350 di kawasan Bandara Internasional Los Angeles, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (23/2/2020). 

Saat itu Zobayan meminta izin terbang, tetapi ditolak oleh otoritas pengendali lalu lintas udara karena berkurangnya jarak pandang akibat kondisi cuaca. Demikian catatan yang dirilis oleh FAA di bawah Undang-Undang Kebebasan Informasi pada Jumat (21/2/2020) malam.

Laporan FAA mengungkapkan saat komunikasi dengan pengendali sedang berlangsung, helikopter yang Zobayan itu tersebut malah melanggar peraturan penerbangan dengan memasuki tanpa izin ke wilayah udara terlarang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Ada Masalah Teknis

Kobe Bryant
Tampak helikopter berjenis Sikorsky S-76B di Bandara Van Nuys, California pada (1/2/2018). Helikopter jenis tersebut merupakan helikopter yang membawa legenda NBA, Kobe Bryant. saat mengalami kecelakaan di Calabasas, California. (AP/Matt Hartman)

Laporan itu menambahkan jika Zobayan "merencanakan dan meninjau cuaca saat ini dengan benar " di LAX, ia seharusnya bisa mengantisipasi tindakan yang diperlukan untuk transit" wilayah udara.

Laporan FAA mengatakan Zobayan diberi peringatan. Zobayan juga "mengakui kesalahannya, bertanggung jawab atas tindakannya, dan bersedia mengambil langkah-langkah lain yang diperlukan untuk kepatuhan." Laporan FAA menambahkan dia "kooperatif dan mau menerima peringatan."

Zobayan tewas dalam kecelakaan helikopter bersama dengan Bryant (41), putri Bryant yang berusia 13 tahun, Gianna, dan enam orang lainnya di dalam helikopter.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (The National Transportation Safety Board /NTSB) mengatakan pada awal bulan ini, helikopter jatuh dalam cuaca berkabut dan berawan di lereng bukit California bulan lalu. Hal tersebut menunjukkan tidak adanya bukti permasalahan teknis helikopter. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya